Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pangdam Jaya Tak Tinggal Diam, Panglima TNI Andika Perkasa Dikabarkan Tak Akur dengan KSAD Dudung Abdurachman Bikinnya Meluruskan, Mayor Jendral Untung Budiharto: Buktinya Saya Bisa Bekerja Normal!

Akhsan Erido Elezhar - Rabu, 28 September 2022 | 07:00
Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal Untung Budiharto angkat bicara soal hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang disebut tidak harmonis.
Kompas.com

Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal Untung Budiharto angkat bicara soal hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang disebut tidak harmonis.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal Untung Budiharto angkat bicara soal hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang disebut tidak harmonis.

Menurut Untung, kabar bahwa dirinya tidak harmonis denganPanglima TNI Jenderal Andika Perkasa itu hanyalah isu yang dikembangkan.

Untung menambahkan bahwa dirinya tetap menjalankan perintah-perintah dari Panglima TNI Andika Perkasa maupun Dudung.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 8 September 2022, dalam keteranganya untung menyebut bahwa "Saya kira kami harmonis saja. Saya kira itu cuma isu yang dikembangkan. Kami sendiri tidak ada masalah satu kesatuan," kata Untung di Markas Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (8/9/2022).

"Enggak ada polemik antara mereka. Buktinya saya bisa bekerja normal tanpa ada masalah. Perintah-perintah dari beliau juga tidak ada masalah," ujar Untung.

Sebelumnya, Komisi I DPR RI Fraksi PDI-P Effendi Simbolon menyinggung hubungan tidak harmonis antara Andika dan Dudung.

"Ini semua menjadi rahasia umum, Pak. Rahasia umum, Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada KSAD. Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield, tidak ada KSAD di situ," ujar Effendi di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Sedianya, Dudung hadir dalam rapat dengan Komisi I DPR hari itu. Namun, dia diwakili Wakil KSAD Letjen TNI Agus Subiyanto.

Rapat itu dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana Yugo Margono, dan KSAU Fadjar Prasetyo dari unsur pimpinan TNI.

Baca Juga: Khodam Sunan Kalijaga Bakal Mendampingi Seumur Hidup, 5 Weton Ini Tak Akan Pernah Melarat dan Jadi Penuntun yang Baik

Effendi heran mengapa kedua pimpinan di TNI itu saling mempertahankan egonya masing-masing.

Dia menilai tindakan Andika dan Dudung merusak tatanan hubungan di TNI.

“Ego Bapak berdua itu merusak tatanan hubungan junior dan senior di TNI," ucap dia.

Sementara itu, Andika menyatakan tidak ada masalah dengan Dudung.

"Ya, dari saya tidak ada (masalah) karena semua yang berlaku sesuai peraturan perundangan tetap berlaku selama ini, jadi enggak ada yang kemudian berjalan berbeda," kata Andika.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews, 11 September 2022, diberitakan sebelumnya Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa bersama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menjawab kompak terkait isu pergantian Panglima TNI.

Awalnya, Yudo ditanya tanggapannya terkait namanya yang disebut-sebut menggantikan Andika yang akan memasuki masa pensiun akhir tahun ini.

"Itu kan (hak) prerogatif Presiden," kata Yudo tersenyum usai mendampingi Andika meninjau Naval Expo 2022 di Balai Samudera Kelapa Gading Jakarta Utara pada Minggu (11/9/2022).

Wartawan kemudian menanyakan tanggapan Andika terkait hal yang sama.

Baca Juga: Andika Perkasa Butuh Ahlinya, Panglima TNI Bongkar Alasan Ajak 10 Negara Tetangga Lakukan Hal Ini Bersama, Perwakilan Papua Nugini: Kami Juga Punya

Sambil tersenyum, Andika juga menjawab senada dengan Yudo.

"Sama, itu hak prerogatif presiden," jawab Andika.

Yudo kemudian mengatakan agar wartawan tidak berandai-andai terkait hal tersebut.

"Jangan berandai-andai, sesuai (hak) prerogatif Presiden," sahut Yudo.

(*)

Source :Kompas.com tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x