Dilansir dari WebMD, Kamis (29/07/2017), aritmia mungkin terasa seperti jantung yang berdetak kencang dan ditambahkan ritme terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia).
Bahkan bisa jadi, Anda tidak merasakan apapun karena beberapa aritmia bisa tanpa gejala pada awalnya.
Seperti yang dikatakan Dian, aritmia bisa disebabkan banyak hal.
Mulai dari memang bawaan kelainan jantung, hingga komplikasi yang muncul setelah berbagai masalah jantung yang dialami seseorang.
Tipe Aritmia
Dian juga menyebutkan bahwa aritmia punya banyak macam. Tingkat keparahannya pun beragam, mulai dari ringan hingga dapat menyebabkan kematian.
Berikut ini adalah beberapa aritmia yang sebagian dikutip WebMD berikut ini:
1. Kontraksi atrial prematur, merupakan denyut ekstra awal yang dimulai di atrium. Biasanya, kontraksi ini bervariasi mulai dari yang awalnya ringan hingga dapat membahayakan jiwa. Seperti pada penyakit atrial fibrasi yang dapat menimbulkan tromboemboli hingga stroke.
2. Kontraksi ventrikel prematur (PVC), adalah salah satu aritmia yang paling sering terjadi dan bila kondisinya berat bisa membahayakan jiwa. Hal ini dapat berhubungan dengan stres atau terlalu banyak kafein atau nikotin. Namun bisa juga, PVC disebabkan oleh penyakit jantung atau ketidakseimbangan elektrolit.
3. Paroxysmal supraventricular tachycardia (PSVT), yaitu detak jantung yang cepat. Biasanya dengan irama yang teratur.
4. Jalur tambahan takikardi, yaitu detak jantung lebih cepat karena ada jalur listrik jantung tambahan.