Asap tersebut disinyalir menjadi penyebab suporter sesak napas dan pingsan, bahkan memakan korban jiwa.
Dalam video unggahan ketua Save Our Soccer, Akmal Marhali, di Twitter, terlihat jelas kepulan asap di sisi tribune selatan.
Jurnalis Kompas.com di lapangan tengah mengumpulkan data terkait korban dan kerusakan di Stadion Kanjuruhan hingga artikel ini ditayangkan.
Kondisi Berangsur Pulih
Sekitar dua jam setelah kericuhan terjadi, kondisi Stadion Kanjuruhan berangsur pulih.
Di sisi lain, Aremania juga turut membantu suporter-suporter yang pingsan. Begitu juga dengan pemain maupun staf Arema yang tertahan, mereka turut membantu korban.
Sementara, pihak keamanan belum diketahui menangkap atau menahan pihak-pihak yang diduga provokator kericuhan.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunnewsBogor, baru-baru ini kericuhan ribuan suporter di Kanjuruhan, malang pada Sabtu (1/10/2022) memantik sorotan publik.
Pasalnya, imbas kericuhan tersebut diketahui 127 orang meninggal dunia.
Akibat hal itu, Arema FC bisa kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah dalam sisa laga di Liga 1 musim 2022/2023 mendatang.
Hal itu akibat kerusuhan yang terjadi usai Derbi Jawa Timur yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang (1/10/2022).