Najwa ingat bagaimana dulu saat dia masih menjadi reporter dan mendapat banyak meliput terorisme, bencana, konflik, suaminya datang membawa putranya yang masih berusia sekitar 6-7 bulan.
"Aku masih nyusuin Izzat, dia ikut bawa Izzat, Izzat umur 6 atau 7 bulan, jadi habis aku selesai liputan, dia nunggu di rumah, waktu itu ada rumah di Solo kebetulan, supaya aku nyusuin Izzat," kenang Najwa.
"Habis itu aku liputan lagi, jadi dia nemenin aku liputan teroris," imbuhnya.
Karena itu, Najwa yang rumah tangganya hampir memasuki usia perak ini menggambarkan sosok suaminya seperti kebutuhannya dalam hidup.
"Aku tumbuh bersama dia, jadi itu yang mengokohkan pondasi hubungan, kedua, karena memang butuh, aku segala hal akan cek dan tanya dia," ucap Najwa.(*)