Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID - Dengan menggunakan enam Drone Kamikaze buatan Iran, militer Rusia dilaporkan telah menghantam sebuah gedung di kawasan Bila Tserkva, sekitar 75 km dari Ibu Kota Ukraina Kiev.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews.com, 7 Oktober 2022, rentetan serangan Drone Kamikaze pada Rabu (5/10/2022), merupakan kali pertama yang dilakukan Rusia.
Setelah tiga minggu terakhir pasukan Vladimir Putin ini melakukan rangkaian serangan dengan menggunakan drone Shahed-136 buatan Iran.
“Pesawat tak berawak diluncurkan dari daerah pendudukan di Ukraina selatan, dan enam pesawat tak berawak lainnya telah ditembak jatuh sebelum mencapai target mereka. Ini adalah ancaman baru bagi semua pasukan pertahanan (Ukraina),” kata juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ihnat.
Tak jelas mengapa Rusia melepaskan enam pesawat ta berawak ke kawasan padat penduduk itu.
Namun setelah drone tersebut menghantam sebuah gedung di Bila Tserkva, sirine serangan udara berdering hingga memicu kepanikan pada 200.000 warga setempat untuk mencari perlindungan.
"Ada suara menderu, suara menusuk. Saya mendengar serangan pertama, yang kedua saya lihat dan dengar. Ada raungan dan kemudian diikuti ledakan," kata Volodymyr (80), warga yang tinggal di seberang jalan dari gedung yang dihantam Drone Kamikaze, seperti dikutip dari Reuters..
Meski Iran membantah telah memasok drone ke Rusia, namun menurut militer Ukraina ratusan pesawat tak berawak buatan Iran mulai digunakan tentara Rusia di medan perang sejak September 2022 guna mempersenjatai perang melawan militer Kiev.
Imbas dari ledakan dari drone tersebut salah satu gedung di Bila Tserkva mengalami kebakaran hebat, puluhan petugas pemadam kebakaran bahkan turut diterjunkan untuk memadamkan kobaran api.
Melihat wilayahnya yang hancur, gubernur setempat Oleksiy Kuleba meminta warga untuk tidak mengabaikan sinyal peringatan udara dan aturan keselamatan.
Source | : | Kompas.com,tribunnews.com |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar