Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini melakukan gebrakan baru untuk Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa ingin mengubah Sesko TNI menjadi setara dengan War College milik Amerika Serikat.
Langkah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa ini dibantu oleh Marsdya TNI Diyah Yudanardi selaku Dansesko TNI.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Surya.co.id, 7 Oktober 2022, lantas, seperti apa profil dan biodata Marsdya TNI Diyah Yudanardi?
Melansir dari WIkipedia, Marsekal Madya TNI Diyah Yudanardi lahir 13 Desember 1964.
Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AU yang sejak 26 April 2021 menjabat sebagai Komandan Sesko TNI.
Ia Diterima sebagai Calon Prajurit Taruna dan dilantik oleh Presiden RI sebagai Letnan Dua tahun 1988.
Selanjutnya mengikuti pendidikan Sekbang dan diwisuda (Wing Day) sebagai Penerbang pada tahun 1989.
Seskoau pada tahun 2003, lulus Sekolah Instruktur Penerbang tahun 1996, AIR WAR COURSE (AWC) / Sesko TNI Pakistan pada tahun 2010, NIDS Jepang (Lemhannas) Tahun 2015.
Diyah, lulusan AAU 1988 ini berpengalaman di bidang Penerbang.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Aspers Panglima TNI.Pendidikan:
AAU (1988)
Sekbang (1989)
SIP (1996)
Sekkau
Seskoau (2003)
Air War Course (AWC/Seskogab Pakistan) (2010)
NIDS (NIDS/Lemhannas Jepang) (2015)[3]
Riwayat Jabatan:
Direktur Pengkajian Air Power Seskoau
Komandan Lanud Jayapura (2012—2013)
Aspers Kas Koopsau II (2013)
Pamen Sopsau
Kadisminpersau (2015—2017)
Waaspers Kasau (2017—2019)
Dankodiklatau (2019)[4]
Aspers Panglima TNI (2019—2021)
Dansesko TNI (2021—Sekarang)
Tanda Jasa:
Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya
SL. Kesetiaan XXIV
SL. Kesetiaan XVI
SL. Kesetiaan VIII
SL. GOM IX
SL. Dharma Nusa
SL. Wira Dharma
SL. Wira Siaga
SL. Dwidya Sistha
Brevet/wing:
Brevet Driver TNI AU
Wing Penerbang TNI AU
Brevet Para TNI AU
Brevet Cakra Kostrad (2019).
Diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa punya rencana besar mengubah nama dan kurikulum di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI.
Jenderal Andika Perkasa ingin supaya Sesko TNI diubah menjadi setara dengan War College milik Amerika Serikat.
Baca Juga: Amalan Doa Saat Dagangan Sedang Sepi, Sering Dibaca Sambil Bersedekah Agar Banjir Pelanggan
Hal ini diungkapkan Jenderal Andika Perkasa saat menggelar pertemuan dengan jajaran pengurus Sesko TNI.
Terkait nama, Jenderal Andika Perkasa mengusulkan supaya tetap memakai nama Sekolah saja, menjadi Sekolah Strategi Militer TNI.
"Menurut saya, kita menggunakan (nama) sekolah saja yang sama.
Jadi cukup Sekolah Strategi Militer TNI," tegas Jenderal Andika dikutip Surya Militer dari channel youtube Jenderal TNI Andika Perkasa.
Jenderal Andika Perkasa juga memerintahkan segera memvalidasi pengajuan organisasi pendidikan militer yang berdasarkan pada war college.
Ia meminta stafnya segera mengajukan ke Kementerian Pertahanan.
Jenderal Andika juga menginginkan adanya penambahan peserta didik dari gabungan ketiga matra darat, udara, dan laut beserta waktu lama pendidikan.
"Ini adik-adik nantinya akan meneruskan kita.
Meski mereka yang sekolah sedikit atau banyaknya untuk tahun ini, mungkin tidak ada dampaknya.
Tetapi 10 sampai 15 tahun ke depannya akan kelihatan," tegas Andika.
"Jadi ini saya setujui selama dua minggu penataran ini, tetapi dilakukan segera setelah selesai.
Sehingga saat ada penugasan, langsung nyambung," lanjut Jenderal Andika.
Persiapan penggantian organisasi, anggaran dan pendidikan Sesko yang baru ini, Jenderal Andika berharap agar dampaknya menjadi positif untuk TNI.
Sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan keinginan besarnya terkait kemajuan Sekolah Staf dan Komando atau Sesko TNI.
Jenderal Andika Perkasa ingin Sesko TNI bisa setara dengan National War College di Amerika Serikat.
"Saya ingin Sesko TNI ini programnya War College, jadi ada padanannya," kata dia, usai menerima kunjungan Komandan Sesko TNI, Marsekal Madya TNI Diyah Yudanardi, sebagaimana dipantau dari kanal YouTube-nya.
Keinginan dia itu untuk menjawab berbagai tantangan di bidang pendidikan tinggi militer.
Selain itu, diharapkan satuan pendidikan yang baru lebih memberikan cakupan luas.
Jadi, kata jenderal empat bintang yang banyak mengeyam pendidikan tinggi di Amerika Serikat itu, lembaga pendidikan yang dia katakan itu bukan saja sebagai Sekolah Staf dan Komando tetapi juga memberikan pengetahuan dan pendidikan yang lebih luas serta berkaitan dengan pertahanan dan keamanan negara.
"Bukan gabungan lagi. Jadi lebih besar lagi dari Sekolah Staf dan Komando," ujarnya.
Keinginan dan harapan dia menjadikan Sesko TNI jadi satuan pendidikan tinggi setingkat War College, juga agar tidak tertinggal dari negara-negara maju yang lebih dulu mendirikannya.
Menurut dia, pengembangan satuan pendidikan baru, akan memberikan kemajuan bagi lembaga pendidikan tinggi di tubuh TNI.
Selain itu, hal tersebut juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya prajurit. National War College Amerika Serikat yang berlokasi di Fort Lesley J McNair, Washington DC, sebagaimana dikutip dari situs resminya, memiliki misi mendidik calon pemimpin masa depan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, Departemen Luar Negeri, dan berbagai badan sipil lain tentang kebijakan tingkat tinggi, tanggung jawab staf dan komando melalui pendidikan tingkat tinggi tentang strategi keamanan nasional.
Kurikulumnya menekankan pada perspektif gabungan dan antarlembaga.
Adapun Perkasa juga menamatkan pendidikan kemiliterannya di The Military College of Vermont, Norwich University, Northfield, Vermont, Amerika Serikat (1999) dan National War College, National Defence University, Washington DC, Amerika Serikat (2003).
Ia juga menggagas latihan bersama dalam skala terbesar yang pernah diselenggarakan dengan Angkatan Darat Amerika Serikat di tiga lokasi di Indonesia dengan sandi Operation Garuda Shield 2021.
Sementara itu Yudanardi mengatakan, Sesko TNI berencana menjalin kerja sama dengan beberapa negara.
Untuk saat ini, ujarnya, kemungkinan paling besar kerja sama itu bisa terjalin dengan Amerika Serikat.
(*)