GridHot.ID - Asam lambung atau gerd adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup sering ditemui.
Dilansir dari TribunBali, gerd adalah sebuah penyakit pencernaan, yang mana asam lambung atau empedu mengiritasi lapisan dalam saluran makanan.
Ini adalah penyakit kronis yang terjadi, saat asam lambung atau empedu mengalir ke saluran makanan dan mengiritasi dinding dalamnya.
Refluks asam dan heartburn (asam lambung naik), lebih dari dua kali seminggu dapat mengindikasikan GERD.
Gejalanya meliputi nyeri panas di dada, yang biasanya terjadi setelah makan dan memburuk ketika berbaring.
Penyakit asam lambung dapat dialami oleh semua orang, tidak terkecuali perempuan yang sedang hamil.
Gejala asam lambung paling umum dirasakan ketika memasuki kehamilan bulan kedua dan dapat berlangsung sepanjang kehamilan.
Penyebab dari kondisi naiknya asam lambung saat hamil dipengaruhi oleh perubahan hormon.
Hormon tersebut terdapat dua jenis yaitu hormon progesterone dan relaxin.
Kedua hormon tersebut dapat melemaskan jaringan otot ke seluruh tubuh termasuk saluran pencernaan.
Hal inilah yang membuat makanan lebih susah dicerna sehingga memicu masalah pencernaan yang lain, seperti perut kembung dan begah, hingga nyeri di ulu hati.
Selain itu, kondisi rahim yang semakin membesar dapat menjadi salah satu faktor pemicu asam lambung, karena membuat rahim tertekan.
Namun ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasai asam lambung, salah satunya kosumsi obat.
Seperti dilansir dari TribunBanyumas, berikut ini rekomendasi obat asam lambung bagi perempuan yang sedang hamil:
Antasida
Jenis obat antasida dapat menetralkan asam lambung. Namun obat ini dapat menghambat penyerapan zat besi pada usus. Oleh karena itu ikuti resep dan petunjuk yang diberikan oleh dokter.
Dosis dan lama penggunaan antasida akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi ibu hamil.
Terdapat efek samping saat mengkonsumsi obat tersebut antara lain sembelit, mual, diare, dan sakit kepala.
Omeprazole
Obat ini berguna untuk mengurangi jumlah asam pada lambung.
Penggunaan obat ini relatif aman bagi ibu hamil, namun dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, diare, mual, dan muntah.
Oleh karena itu disarankan untuk mengikuti petunjuk dokter jika mengonsumsi obat tersebut.
Ranitidin
Obat Ranitidin dapat membantu mengurangi produksi asam lambung, sehingga dapat meringankan gejala asam lambung.
Aturan konsumsi obat ini biasanya diminum 2 kali sehari dengan kemungkinan efek samping yang timbul seperti kantuk, sakit kepala dan sembelit.
Prokinetik
Obat ini guna membantu mempercepat pengosongan perut yang berguna untuk memperkuat otot kerongkongan bagian bawah.
Disamping itu, bagi yang mengonsumsi jenis prokinetik dapat menimbulkan efek samping seperti tubuh lemas, diare, dan mual.
Jika masalah asam lambung saat hamil belum mereda dengan mengonsumsi obat-obat tersebut, maka segeralah memeriksa kondisi kesehatan ke klinik terdekat atau dokter.
(*)