Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ambruk Lalu Muntah dan Kejang-kejang di Lapangan, Pemain Tenis Berusia 15 Tahun Ini Tiba-tiba Meninggal Dunia saat Pertandingan Berjalan

Angriawan Cahyo Pawenang - Sabtu, 22 Oktober 2022 | 18:42
Ilustrasi tenis
Pixabay/Bessi

Ilustrasi tenis

Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, atlet muda dari Indonesia ini meninggal dunia secara mendadak.

Dirinya meninggal dunia di usia yang masih menginjak 15 tahun.

Sedihnya, sang atlet muda meninggal dunia saat dirinya sedang bertanding di sebuah kompetisi.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, petenis belia asal DKI Jakarta, Prayoga Achmadi (15) meninggal dunia saat menjalani pertandingan di ajang Turnament Tenis KU FIKS Telkom 2013 di Lapangan Tenis Taman Maluku kota Bandung, Kamis (19/12/2013).

"Kami berduka, salah seorang pemain yang bertanding Prayoga Achmadi meninggal dunia beberapa saat setelah dibawa ke rumah sakit. Sebelumnya ia tak sadarkan diri dan kejang-kejang saat bertanding," kata Ketua Panpel FIKS Telkom 2013 Ganjar Kurnia di Bandung.

Ia menyebutkan, kepergian untuk selamanya dari atlet muda yang kini ditempa di Ragunan tersebut cukup mengejutkan dan baru pertama kali terjadi di ajang tenis lapangan.

"Sangat mengejutkan dan yang jelas kami sudah melakukan penanganan sesuai prosedur kedaruratan mulai dari lapangan, pertolongan tim medis di lapangan dan merujuk ke rumah sakit," kata Ganjar.

Prayoga Achmadi yang beberapa pekan lalu menjadi juara turnament tenis di Brunai pada nomor ganda berpasangan dengan Tio menghembuskan nafas terakhirnya di RS Halmahera kota Bandung setelah mendapat perawatan intensif di ruangan ICU rumah sakit itu.

Sebelumnya, putra dari pembina tenis nasional Achmadi tersebut ambruk di lapangan saat bertanding melawan Bryan Husin (DKI) pada babak perempat final KU-16 tahun.

Saat ini kedudukan 1-1 dan pada set kedua Prayoga tertinggal.

"Ia ambruk di lapangan, ia sempat bangun dan muntah. Kemudian kejang-kejang. Tim dokter dikerahkan ke tengah lapangan untuk memberikan pertolongan karena kondisinya kritis maka dibawa kd RS Halmahera yang berjarak sekitar 300 meter dari lapangan," kata Ganjar Kurnia.

Baca Juga: Mantan ART Tuding Dirinya Selingkuh Saat Jadi Istri Sule, Nathalie Holcher Tak Segan Umbar Tabiat Buruk Tri Murwati Saat Masih Kerja Dengannya: Dia Punya Sifat Itu

Ganjar mengaku menonton langsung pertandingan tersebut dan awalnya menyangka pemain itu hanya mengalami kram akibat kelelahan, namun kondisinya kian kritis.

"Ia memang kelihatan seperti kelelahan dan terus tertinggal dalam perolehan angka," katanya.

Dengan peristiwa kematian pemain tenis belia itu, seluruh pertandingan FIKS Telkom 2013 untuk hari Kamis akhirnya dihentikan untuk menghormati almarhum.

Bahkan rekan se-tim Prayoga asal DKI Jakarta semuanya memastikan diri mengundurkan diri dari turnament tersebut.

"Ya semua pertandingan hari ini dihentikan, kami akan bicarakan dengan yang lainnya. Tim DKI Jakarta juga memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan untuk menghormati almarhum," kata Ganjar.

Sementara itu lawan terakhir Prayoga, Bryan Husin menyebutkan saat bertanding lawannya yang juga teman sekamarnya di Ragunan itu lain dari biasanya dan terlihat kelelahan.

"Ia seperti kelelahan dan banyak melakukan kesalahan, padahal ia biasanya bermain ngotot. Saya tidak punya pirasat sebelum pertandingan," katanya.

Ia menyebutkan sempat terakhir kali bersalaman sebelum bertanding dan ia tidak mendapat keluhan apapun dari pemain itu.

Hanya saja ia mendengar dari salah seorang pemain KU-12 bahwa almarhum sempat mengeluhkan dadanya tidak enak.

"Ke saya tidak mengeluh, namun ada pemain yunior yang sempat mendengar keluhan dia dadanya kurang enak," kata Bryan Husin yang mengaku shock dengan kejadian yang menimpa rekannya itu.

Olahraga memang merupakan kegiatan yang sangat menyehatkan.

Baca Juga: Nyaris Setahun Jadi Istri Teuku Ryan, Ria Ricis Ungkapkan Isi Hati: Eh, Asal Lo Pada Tahu Para Suami!

Namun, ritme olahraga tersebut memang harus dijaga agar tubuh tidak merasa kelelahan atau bahkan kolaps.

Salah satu kondisi yang sering membuat para atlet ambruk tiba-tiba saat sedang bertanding adalah Aritmia.

Dikutip Gridhot dari Tribun Health, aritmia adalah gangguan irama jantung yang diderita oleh manusia di semua umur.

Gejala dari aritmia sangat bervariasi mulai dari tanpa adanya keluhan sampai dengan keluhan sangat berat.

Keluhan sangat berat contohnya adalah henti jantung.

Walaupun aritmia yang berbahaya tidak sampai 5 persen, yang sebagian besar keluhannya sangat ringan bahkan tidak ada gejala sampai keluhan yang sedang.

Pada pasien dengan keluhan sedang rata-rata mengalami berdebar, pusing atau kliyengan, rasa ingin pingsan, atau sampai berkeringat dingin.

(*)

Source :Kompas.com Tribun Health

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x