Ustadz Abdul Somad menjelaskan silaturahim memiliki arti berasal dari dua kata, silatu artinya menempelkan, menyambungkan, menghubungkan yang putus, mengeratkan yang retak, mengeratkan yang patah, menyambung segala selaman yang yang tak terhubung.
"Rahim artinya kantong tempat anak janin dalam perut perempuan, semua manusia dari rahim Hawa istri Nabi Adam pada awalnya sehingga makna silaturahim adalah orang-orang yang berbeda tempat, suku, berasal dari satu rahim yakni rahim hawa," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Hati Media.
Dimulai dari rahim yang sama, kemudian terpisah. Nabi Nuh As anaknya tiga, yang pertama bernama Sam adalah bapak-bapak orang atau suku Arab.
Yang kedua adalah Ham, bapak-bapak atau nenek moyang bangsa Afrika, dan Yafitts nenek moyang orang kulit putih.
Allah SWT menciptakan manusia-manusia di muka bumi berbeda suku bangsa, dan negara untuk saling mengenal satu dan yang lainnya sebagaimana termaktub di Alquran.
Ada dua orang muslim yang bertemu, berjabat tangan maka Allah akan ampunkan dosa mereka sebelum berpisah, gugurnya dosa-dosa orang itu sebagaimana gugurnya daun-daun kayu.
"Sebanyak apapun amalnya kalau tidak silaturahim, maka tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturahim," jelasnya.
Silaturahim hendaknya diisi dengan hal-hal atau kegiatan yang mendekatkan diri dengan Allah SWT, misalnya peringatan Maulid Nabi, Isra Miraj, Nuzulul Quran, walimah, dan aqiqah hanya sampul saja isi dan susbtansinya adalah silaturahim.
Sebaiknya hindari silaturahim berkedok acara munkar atau menimbulkan mudaharat atau haram.
Pendakwah Ustadz Abdul Somad menjelaskan makna dan ganjaran pahala bagi orang yang menyambung Silaturahmi.
Diingatkan Ustadz Abdul Somad, silaturahim atau Silaturahmi hendaknya dilakukan dalam rangka kegiatan positif dan keagamaan, dan menjauhi kegiatan yang bersifat mudharat.