Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 7 November 2022, Kawe merupakan salah satu daerah berjarak cukup jauh dari Oksibil.
Berdasarkan citra satelit, jarak dari Distrik Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang, ke Kawe 30 kilometer, dan harus melewati daerah pegunungan.
Ia menambahkan, diperkirakan lebih dari 1.000 petambang ada di daerah Kawe dan sekitarnya hingga kini. Daerah itu merupakan salah satu lokasi tambang emas yang diduga ilegal karena belum berizin.
”Kami mengimbau petambang emas meninggalkan lokasi tersebut. Mereka rawan menjadi korban serangan para pelaku dari kelompok tersebut,” kata Cahyo.
Sementara itu, juru bicara tentara pembebasan nasional Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom, menegaskan pihaknya bertanggung jawab atas insiden di Kampung Kawe, Pegunungan Bintang.
”Kami akan terus menyerang warga yang bekerja di lokasi tambang emas Ilegal.
Perbuatan mereka telah mencuri hasil sumber daya alam dari tanah Papua,” kata Sebby.
Selain menyerang, OTK juga membakar kamp dan mengakibatkan Rolmo Aldus Tuenoa tewas.
"Sabtu, sekira pukul 18.00 Wit, telah terjadi penyerangan dan pembakaran kamp di lokasi mining 81 Kampung Kawe yang menyebabkan korban meninggal dunia," ujar Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito, melalui pesan singkat, Minggu (6/11/2022).
Cahyo belum bisa memastikan penyebab penyerangan tersebut.
Pasalnya, lokasi yang merupakan wilayah perbatasan antara Pegunungan Bintang dengan Yahukimo dan Boven Digoel, sulit diakses.
Mengenai pelaku, mereka diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sebelumnya melakukan aksi pemenggalan kepala salah satu penembang di dekat lokasi kejadian saat ini, pada Juli 2022.
"Diperoleh informasi awal pelaku adalah kelompok Bocor Sobolim dari Yahukimo. Lokasi TKP bersebelahan dengan TKP sebelumnya korban dipenggal kepalanya," kata Cahyo.
(*)
Source | : | Kompas.com,poskupang,TribunPapua.com |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar