GridHot.ID - Video 'kebaya merah' beberapa hari ini viral dan jadi perbincangan publik.
Kepolisian di Jawa Timur disebut sudah bergerak dan menangkap 2 pelaku pemeran video syur itu.
Fakta terbaru terkait video dewasa dari wanita kebaya merah dibeberkan kepolisian.
Melansir tribunstyle.com, wanita berinisial AH dan pria ACS dibeberkan oleh Ditreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman saat konferensi pers di Mapolda Jatim, Selasa (8/11/2022).
Adapun fakta pertama adalah video tersebut dibuat pada 8 Maret 2022.
Hal itu dibuktikan dengan adanya barang bukti berupa invoice pemesanan hotel yang berada di Gubeng, Surabaya.
Selain itu, Farman mengatakan video dewasa itu merupakan pesanan konten dari seseorang dengan tema resepsionis hotel.
"Adapun modus, tersangka ACS dan AH membuat adegan tersebut dikarenakan adanya pesanan konten video porno dengan tema resepsionis hotel," kata Farman dikutip dari YouTube Tribunnews.com.
Farman mengatakan saat ini pihak yang memesan konten tersebut tengah diburu.
Selain itu, kata Farman, keuntungan diperoleh ACS dan AH dari penjualan konten video porno tersebut.
Menurutnya, tarif yang dipatok oleh ACS dan AH tergantung dari tema yang diinginkan konsumen.
"Tarif ini bervariasi tergantung tema. Untuk hasil penjualan konten untuk kebutuhan sehari-hari," jelas Farman.
Farman juga menjelaskan ada sosok lain yang ikut berperan dalam pembuatan video itu berinisial AGH.
AGH merupakan pekerja lepas dalam pembuatan video.
Dilansir dari tribunjakarta.com, dari penangkapan sejoli pemeran video syur perempuan kebaya merah, yakni ACS (29) dan AH (24), Polda Jawa Timur mengungkap bisnis pornografi bernilai fantastis.
Pasangan bukan suami istri tersebut ditangkap oleh Ditreskrimsus Polda Jatim di sebuah indekos di kawasan Jalan Medokan, Surabaya, Minggu (6/11/2022) malam.
Keduanya ditangkap usai video perempuan kebaya merah yang viral di TikTok dan Twitter.
Kini, sejoli bukan suami istri tersebut ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Polda Jawa Timur.
Dalam pemeriksaan, sejoli pemeran video syur kebaya merah itu mengaku telah membuat sebanyak 92 video syur dan 100 foto telanjang selama tahun 2022 belakangan ini.
Seluruh video dan foto tersebut diproduksi oleh keduanya, bukan tim seperti dugaan polisi sebelumnya.
Dokumentasi video dan foto dewasa tersebut, diperoleh penyidik dari proses penyitaan dan analisis melibatkan laboratorium forensik, dari sejumlah perangkat keras hardisk laptop milik.
Mulai dari sebuah laptop MSI wama hitam, sebuah hardisk merek WD warna hitam, sebuah hardisk eksternal merek Toshiba warna hitam, sebuah handphone merek Realme C11, dan sebuah handphone merek Realme C33.
Video dan foto dewasa tersebut diperjualbelikan oleh keduanya memanfaatkan dua akun Twitter yang dikelola mereka sepanjang tahun 2022.
Akun Twitter tersebut bernama @ainturslvt dan @meamora. Melalui cuitan di halaman kedua akun tersebut, mereka menawarkan harga pemesanan video dewasa, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Terkait video dewasa bertemakan resepsionis hotel berkebaya merah berdurasi 16 menit, yang sempat terlanjur viral di medsos tersebut, dihargai oleh mereka senilai Rp750 ribu.
Bagi calon pembeli yang berminat untuk memperoleh video dewasa produksi keduanya, tersangka bakal memberikan sebuah link khusus untuk akses ke Telegram.
Gunanya, melanjutkan proses percakapan seputuar kesepakatan harga termasuk tema video dewasa yang diinginkan si calon pembeli.
"Tempat buat di dalam kamar hotel sesuai tema yang dipesan. Pembuatan sesuai tema pemesanan," ujar Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman, di Ruang Konferensi Pers, Gedung Humas Mapolda Jatim, Selasa (8/11/2022).
Ternyata, keduanya mengaku kepada penyidik, telah memproduksi puluhan video dewasa dan ratusan foto telanjang tersebut, sejak setahun ini.
Pangsa pembeli yang menginginkan video dewasa keduanya, ternyata bukan hanya dari kalangan dalam negeri.
Menurut Plh Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim Kompol Harianto Rantesalu, terdapat temuan bahwa pembeli video dewasa yang diproduksi keduanya, ada juga yang berasal dari luar negeri.
"Produksi tahun ini. Pasar lokal dan luar. Soal tarif, kami fokus pada kebaya merah," ujar pria yang menjabat sebagai Kanit III Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim itu.
AH wanita kebaya merah memakai baju tahanan berada di kantor Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim, Selasa (8/11/2022). AH merupakan warga Malang. Sementara si pemeran pria ACS adalah warga Surabaya. (*)
Source | : | TribunJakarta.com,TribunStyle.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar