Polisi pun masih mencari tahu mengapa tidak ditemukan bahan makanan di rumah tersebut.
Bahkan, air minum pun tidak ditemukan di dalam rumah itu.
"Banyak orang menganggap, dia (para korban) tinggal di permukiman, lalu kenapa bisa kelaparan? Lapar itu bukan karena tidak memakan ya," ucap Syafri.
"Persoalannya, keluarga itu sangat tertutup sehingga enggak ada (tetangga) yang mengetahui kondisi keluarga itu yang sebenarnya," kata dia.
Salah satu bentuk ketertutupan itu yakni pernah suatu ketika, petugas jumantik mendatangi rumah korban, tetapi ditolak dan tidak diperkenankan masuk.
Dilansir dari tribunwow.com, berdasarkan kesaksian warga setempat, ditemukan mangkuk berisi kapur barus, lilin warna merah hingga bedak muka di tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya satu keluarga di perumahan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat.
Seperti yang diketahui, keempat korban yakni DF (42), RG (71), RM (68), dan BG (68), ditemukan dalam kondisi sudah mengalami pembusukan pada Kamis (10/11/2022) karena telah meninggal selama tiga minggu sebelum akhirnya ditemukan oleh warga.
Dikutip TribunWow dari Kompas, mengenai temuan kapur barus, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa kapur barus dapat menyerap bau.
"Kapur barus kan ada ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), dokter mengatakan bahwa kapur barus bisa menyerap bau," kata Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar di Kalideres, Sabtu (13/11/2022).
Kendati demikian, masih diselidiki apakah kapur barus tersebut memang digunakan untuk menghilangkan bau jenazah atau bukan.
"Belum (dugaan jika ada satu yang meninggal, saat korban lain masih hidup). Karena dokter belum mengatakan kematian itu kapan. Jadi belum tahu," jelas Syafri.