"Kami masih menunggu hasil laboratorium dari rumah sakit," lanjut dia.
Kaki Rudyanto sempat terlihat diikat plastik
Tetangga sebelah rumah keluarga Rudyanto, Tio (58) mengaku terakhir kali melihat Rudyanto sekitar 2-3 bulan lalu.
"Sekitar 2 atau 3 bulan lalu, saya terakhir ketemu dia," kata Tio ditemui Kompas.com kediamannya, Sabtu (12/11/2022).
Seingat Tio, dia melihat Rudyanto berjalan menuju rumahnya dengan kaki yang dibungkus plastik hitam.
"Saya lihat dari sana jalan kaki, tapi kakinya diikat pakai plastik hitam. Begini, diikat gitu. Lalu saya tanya, 'kaki kenapa?' Tapi (dia) diam saja," ungkap Tio.
Selama bertetangga, Tio menyebut mengenal keluarga tersebut, namun hanya sebatas bertegur sapa.
Belasan tahun lalu, bahkan anak Tio pernah bermain ke rumah keluarga Rudyanto itu. Namun, semakin ke sini, keluarga tersebut dinilainya semakin tertutup.
Dikremasi Hari Ini
Ketua RT 07 RW 15 Citra Garden 1 Asiung mengatakan, empat anggota keluarga yang ditemukan meninggal dunia dalam keadaan busuk di rumah, rencananya akan dikremasi Senin (14/11/2022).
Kremasi yang sebelumnya direncanakan pada Minggu (13/11/2022) ditunda, lantaran menanti keluarga tiba dari luar kota.
"Tadi, update terbaru, kakak korban bilang akan mengambil jenazah Senin. Enggak jadi besok. Soalnya dia dari Yogyakarta," kata Asiung kepada Kompas.com di kediamannya, Sabtu (12/11/2022) malam.
Selain itu, Asiung mengatakan bahwa jenazah baru dikremasi Senin lantaran rumah kremasi yang dituju di Cilincing, Jakarta Utara, penuh.
"Katanya sih penuh buat besok siang. Satu aja susah, ini kan empat jenazah," lanjut Asiung pada Sabtu.
Punya Aset Miliaran Rupiah
Di sisi lain, keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat diduga karena kelaparan itu memiliki harta miliaran rupiah.
Melansir TribunJakarta.com, tokoh pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz mengatakan, harga rumah dan mobil milik keluarga Rudyanto ditaksir angkanya capai miliaran rupiah.
Karenanya, dia tak yakin jika satu keluarga di Kalideres itu meninggal karena kelaparan.
"Saya tidak yakin di DKI Jakarta ini meninggal karena kelaparan. Kalau dilihat dari segi rumah yang tinggal di kawasan komplek tidak mungkin dia tidak makan," terang Umar, Sabtu (12/11/2022).
Tak cuma itu, tetangga korban Tio Siu Hoa mengaku juga tak percaya bahwa tetangganya itu tewas gara-gara kelaparan. Sebab, keluarga korban tergolong berada.
Satu keluarga tersebut diketahui memiliki satu buah mobil Honda Brio dan sepeda motor Yamaha Scopy.
"Lebih mampuan mereka dibanding saya. Dia lebih mampu," katanya di depan rumah Tio, Minggu (13/11/2022).
Maka dari itu, ia tak yakin bila satu keluarga tewas karena tak mampu beli makanan.
"Saya enggak yakin. Tapi kalau mereka butuh yah saya telor sama nasi ada. Tapi mereka kan enggak pernah minta," pungkasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar