“Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu,” sambung Adrianus.
“Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat,” ucapnya.
Lalu, apa itu apokaliptik?
Arti Apokaliptik
Apokaliptik berasal dari bahasa Yunani 'apokalyptien' yang memiliki arti mengungkapkan sesuatu yang jauh. Kata tersebut diserap ke bahasa Inggris menjadi apocalypse atau di bahasa Indonesia apokalips.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBi), apokalips memiliki dua arti. Pertama, wahyu; penyingkapan. Kedua adalah kehancuran dunia pada akhir zaman.
Hematnya, apokaliptik adalah sifat yang menunjukkan perihal gambaran kehancuran dunia di masa depan.
Sementara itu, menurut David Syme Russell dalam bukunya Penyingkapan Ilahi: Pengantar ke dalam Apokaliptik Yahudi, kata apokaliptik, sebenarnya merupakan ungkapan dari gereja Kristen abad ke-2 untuk jenis sastra yang dipakai dalam surat Wahyu kepada Yohanes di Perjanjian Baru.
Arti Apokalitisme
Kemudian, dalam perkembanannya ada istilah turunan dari apokalips dan apokaliptik, yakni apokalipsisme.
Melansir Britannica.com, apokaliptisisme adalah pandangan dan gerakan eskatologis (akhir zaman) yang berfokus pada wahyu samar tentang campur tangan Tuhan yang tiba-tiba, dramatis, dan dahsyat dalam sejarah; penghakiman semua orang; keselamatan umat pilihan yang setia; dan pemerintahan terakhir orang-orang pilihan dengan Allah dalam langit dan bumi yang diperbarui.