Ini juga cenderung membuat Anda lebih sering bersendawa. Mendukung gagasan ini, beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat memperbaiki gejala refluks.
Selain itu, pengobatan antibiotik dapat secara signifikan mengurangi refluks asam, mungkin dengan mengurangi jumlah bakteri penghasil gas.
4. Batasi asupan alkohol
Minum alkohol dapat meningkatkan keparahan refluks asam dan heartburn. Kondisi ini bisa memperburuk gejala dengan meningkatkan asam lambung, mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, dan merusak kemampuan esofagus untuk membersihkan diri dari asam.
Penelitian telah menunjukkan bahwa asupan alkohol dalam jumlah sedang bahkan dapat menyebabkan gejala refluks pada orang sehat.
5. Jangan minum kopi berlebihan
Studi menunjukkan bahwa kopi untuk sementara dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, dan meningkatkan risiko refluks asam lambung. Beberapa bukti menunjukkan kafein sebagai kemungkinan penyebabnya. Mirip dengan kopi, kafein bisa melemahkan sfingter esofagus bagian bawah.
Selain itu, minum kopi tanpa kafein telah terbukti mengurangi refluks dibandingkan dengan kopi biasa. Namun, sebuah studi yang memberi peserta kafein dalam air tidak dapat mendeteksi efek kafein pada refluks, meskipun kopi itu sendiri memperburuk gejalanya.
Temuan ini menunjukkan bahwa senyawa selain kafein mungkin berperan dalam efek kopi pada refluks asam lambung. Pengolahan dan penyajian kopi mungkin juga terlibat.
Jika asupan kopi membuat Anda mengalami hearburn, maka lebih baik hindari saja atau batasi asupan Anda.
6. Kunyah permen karet