Namun, dalam kurun waktu 2022 ini, kasus baru kembali muncul.
SAN yang disapa Butet ini, kembali memunculkan kasus yang hampir serupa.
Dimana, saat itu, dirinya menjual atau menggadaikan sertifikat rumah kontrakannya yang dia akali untuk bisa sebagai syarat membeli mobil.
"Terbaru itu, kaget juga saya, karena menurut saya itu kok anak sekecil itu sudah berani memalsukan AJB rumah kontrakan yang dia tempati. Kan saya tahu itu kontrakan siapa, ngga mungkkin dia punya AJBnya kan. Nah saya lagi pelatihan nih, istri saya telpon, pak ini ada dari leasing. Jadi katanya dia ngga pernah bayar, tapi unit monilnya ngga ada," jelasnya.
"Kejadian itu bulan Oktober. Dia pindah rumah ke Ciomas kan Maret. Akhirnya si leasing itu ngomonglah, kalau SAN itu agunkan rumah kontrakan. Dia akuin itu rumahnya. Saya lihat AJB itu meragukan," imbuhnya.
Barulah, semenjak kasus itu, dan kepindahannya ke Ciomas, beberapa mahasiswa yang mengaku dari IPB University mencari keberadaan dari SAN.
Sekitar periode bulan Agustus 2022, sejumlah mahasiswa hilir mudik mencari keberadaan dari SAN ini.
"Terus datang lah itu banyak mahasiswa IPB, mereka cuma nanyain aja rumahnya disitu atau bukan. Mereka juga tanya sehari hari kaya apa gitu. Saya jawab aja. Dia sopan orangnya, ngga pernah bikin masalah sama orang sini mah. Galak juga sama keluarganya saja," tambahnya.
Dari situlah, Kamal kembali mengetahui, bahwa SAN terlibat kasus kembali.
Mahasiswa IPB itu bercerita kepada Kamal, bahwa dirinya merasa tertipu dengan ajakan yang bermula dari kerjasama.
"Terus mereka cerita, saya tuh diajak kerjasaama, kami kan punya even dan dia itu sponsor untuk pendanaan segala macem, akhirnya saya ketipu. Uangnya ngga ada," tambahnya.
Teranyar, sekitar dua pekan lalu, kata Kamal, seorang bapak pun kembali mencari keberadaan dari SAN.