"Banyak atau sejumlah wanita tidak mau tahu keadaan ekonomi suaminya, bahkan dipikir suaminya bohong saat suami mengatakan tidak punya, yang terjadi adalah cacian, makian, menyudutkan, dan menyalahkan serta menuduh yang bagian dari dosa," urai Ustadz Khalid Basalamah.
Karena ingin membuat istri bahagia, si suami terpaksa berutang. Yang kurang imannya mungkin korupsi, manipulasi data, sehingga membuat suami harus dihukum karena kriminal akibat permintaan dan tuntutan dari istrinya.
Sebab sudah tertanam rasa cinta, suami pun berusaha memenuhi keinginan istrinya tanpa mempedulikan keadaan dirinya yang harus berbuat salah.
Istri juga harus mengetahui kondisi psikis dan psikologis yang dialami suami, selain kondisi keuangan.
Maka hal ini bisa membuat kerenggangan antara suami dan istri, sampai pada tingkat suami merasa jenuh dan terus dibandingkan oleh istrinya dengan orang lain yang lebih mapan.
"Bagi laki-laki ini sangat mencoreng wibawanya dan hal itu dapat menghasilkan efek-efek negatif, akhirnya suami angkat suara," ucap Ustadz Khalid Basalamah.(*)