Efek samping tersebut adalah peningkatan asam lambung karena adanya reaksi hipersensitivitas pada saluran cerna.
Hal ini telah dikonfirmasi oleh dokter spesialis kulit di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, dr. Ismiralda Oke Putranti.
"Kolagen sebenarnya merupakan salah satu bentuk protein yang pada orang-orang tertentu bisa menyebabkan reaksi hipersensitivitas pada saluran cerna salah satu manifestasi klinisnya terjadi peningkatan asam lambung," ujar Oke saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/1/2022).
Menurut Oke, minuman kolagen yang beradar di pasaran sering kali mengandung gula yang tinggi, di mana gula dapat meningkatkan produksi asam lambung.
"Gula di dalam lambung juga menimbulkan gas, sehingga perut terasa kembung," lanjutnya.
Tak hanya itu, menurut dosen kesehatan kulit dan kelamin Universitas Airlangga, dr. Medhi Denisa Alinda, Sp.KK, menyebutkan bahwa minuman kolagen dapat memicu batu ginjal.
"Konsumsi jangka panjang bisa menyebabkan batu ginjal. Sebaiknya diimbangi dengan minum air putih yang banyak," terang Medhi.
Alih-alih mengonsumsi suplemen, dr. Medhi menyarankan untuk memenuhi asupan kolagen melalui bahan-bahan alami.
Di sekitar kita ada banyak makanan yang memiliki kolagen tinggi seperti ayam, ikan, putih telur, jeruk, beri, tomat, dan sayur-sayuran.
Berikut sejumlah permasalahan yang terjadi jika terlalu banyak mengonsumsi kolagen.
- Gula di dalam lambung akan dipecah dan menimbulkan gas dan juga meningkatkan asam lambung
- Bahan-bahan tambahan (aditif) dalam minuman kolagen dapat menimbulkan iritasi saluran cerna bahkan bila diserap oleh tubuh bisa berisiko menimbulkan penyakit salah satunya keganasan
- Penggunaan jangka panjang dan tidak terkontrol selain dapat menimbulkan permasalahan di saluran cerna, juga dapat memicu terjadinya gangguan tidur, hiperkalsemia, batu ginjal bahkan diabetes