Nelson mengatakan ada sekitar 10 orang anggota KKB yang memasuki kamp mereka, hingga membantai delapan rekannya.
Nelson yang selamat pun sempat mengirimkan kode bahaya dengan melambai-lambaikan tangan ke CCTV di lokasi.
Dilansir dari Surya.co.id, situasi Kabupaten Intan Jaya, salah satu wilayah rawan aksi KKB Papua, saat ini sudah berangsur kondusif.
Aksi brutal KKB Papua di sana berhasil diredam oleh pasukan gabungan TNI-Polri.
Sebanyak enam pasukan khusus dari TNI-Polri ditempatkan untuk menjaga keamanan di Intan Jaya.
Bahkan salah satu bos KKB Papua menyatakan ketakutannya atas aksi dan gerakan para pasukan Satgas TNI-Polri dalam dua bulan terakhir ini.
Melansir dari Penerangan Kostrad, Satgas Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 305/Tengkorak terus melaksanakan kegiatan untuk meyakinkan keamanan, kedamaian dan ketentraman di wilayah Intan jaya, Papua.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah berupa lari bersama dengan aparat keamanan lainnya sebagai bukti bahwa kondisi Intan Jaya Papua saat ini sudah berubah.
Keputusan Dansatgas Letkol Inf Ardiansyah menyelenggarakan kegiatan lari sambil bernyanyi, dilanjutkan olahraga bersama dengan seluruh Satuan Tugas (Satgas) di Intan Jaya bukan tanpa alasan.
Kolaborasi bersama AKBP Christian Kadang (Satgas Damai Cartenz), Kapten Inf Puji alias Bos Mamba (Satgas Elang), Kapten Kav Effendi (BAIS TNI), Lettu Inf Komang (Mandala, Kopassus), Lettu Pas Marpaung (Pasopati, Pasgat) dan Letda Zaenal (Brimob Gakkum), telah menjadikan Intan Jaya aman, damai dan tentram.
Bahkan, Apeni Kobogau (tercatat sebagai Wakil Panglima Kodap VIII Intan Jaya), menyatakan ketakutannya dengan aksi dan gerakan para pasukan elit Satgas TNI-Polri dalam dua bulan terakhir ini.