"Zaid itu ganteng dan mukanya bersih, si lelaki dari perempuan itu jelek, hitam, matanya sipit, pokoknya jelek lah.
Nabi menyebutnya kalau anak itu ganteng dan bermata bagus, pokoknya bagus semua berarti benar itu anak selingkuhannya," kata Gus Baha.
Lalu bagaimana nasab anak tersebut?
Apakah dinisbatkan kepada selingkuhannya tersebut atau tidak.
Menurut Gus Baha, ahli fiqih kemudian bersepakat jika meski begitu, tetap saja anak
tersebut tidak bisa dinisbatkan kepada selingkuhan ibunya itu.
"Hukum itu tidak bisa ditentukan oleh ilmu, tapi ilmu tidak boleh mati hingga hari kiamat
kelak, maksudnya harus hati-hati, " imbuh Gus Baha.
Karena itu tegas Gus Baha, dari hadis Nabi di atas menjelaskan jika Nabi tidak antiilmu
hingga hari kiamat, namun juga tetap berpegangan pada hukum Islam.
"Artinya secara ilmu kan tidak mungkin anak ini ke suaminya, paham ya?," kata Gus Baha.