Kamaruddin menjelaskan alasan Ferdy Sambo begitu benci kepada Brigadir J atau Yosua karena dianggap memberitahu Putri soal wanita-wanita Sambo.
Padahal kata Kamaruddin, sebagai ajudan Putri Candrawathi, Brigadir J menuruti kemana dan apapun perintah Putri Candrawathi.
Hal itu juga katanya dilakukan Brigadir J sesuai keterangan Bharada E, dimana Putri Candrawathi dengan dikawal Brigadir J dan Mathius berputar-putar di daerah Kemang sebelum ke rumah di Jalan Bangka.
"Itu juga ketika mereka cari-cari sampai menggunakan laras panjang di daerah Kemang itu. Kemudian yang masuk sampai ke rumah Bangka dan di cantik itu menangis," ujar Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin, Brigadir J dianggap Ferdy Sambo memberitahu Putri Candrawathi keberadaan wanita-wanitanya.
"Di situlah awalnya dendamnya FS ke Yosua. Dari bulan Juni, Yosua sudah sering diancam. Terbukti sewaktu di Magelang, Ricky Rizal melucuti senjata Yosua. Padahal Kuat Maruf mengancam Yosua dengan pisau tapi tidak dilucuti. Jadi perencanaan pembunuhan itu sudah jauh-jauh hari," ujarnya.
Hal itu kata Kamaruddin kembali berkesesuaian dengan keterangan Bharada E, bahwa Ricky Rizal mengaku hendak akan menabrakkan kendaraan dimana Yosua berada di sebelah kiri saat kembali dari Magelang ke Jakarta.
"Artinya perencanaan pembunuhan terhadap Yosua sudah jauh hari," ujarnya.
Selain itu kata dia Ricky Rizal juga terbukti mencuri uang Rp200 Juta dari rekening Brigadir J dengan dalih disuruh Putri Candrawathi karena itu uang Putri dan Ferdy Sambo.
"Kalau itu uang Ferdy Sambo, tunjukkan bukti bahwa mereka menyetor uang ke rekening Brigadir J. Dengan apa setornya dan kapan," kata Kamaruddin.
Sebelumnya Bharada E mengungkapkan adanya peristiwa yang mengubah kebiasaan Ferdy Sambo dari tinggal di rumah di Jalan Bangka, Kemang, menjadi tinggal di rumah yang berada di Jalan Saguling.