Gridhot.ID - KKB Papua sempat membuat onar di Kiwirok pada tahun 2021 lalu.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, KKB Papua disebutkan terus melakukan teror dan gangguan di distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.
Aksi KKB Papua bahkan sampai membuat warga kampung harus mengungsi hingga lebih dari satu tahun.
TNI dan Polri bekerja bersama untuk menekan KKB Papua agar angkat kaki dari wilayah tersebut.
Hingga akhirnya di akhir tahun 2022 ini, KKB Papua tak lagi terdeteksi di wilayah tersebut.
Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, warga Distrik Kiwirok di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan kini kembali ke rumah masing-masing.
Selama 14 bulan lamanya mereka mengungsi akibat gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Mereka selama ini meninggalkan kampung halaman dan ditampung di Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.
Komandan Korem atau Danrem 172 PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring menuturkan, pemulangan warga tersebut dilakukan secara bertahap.
Pertama, terdapat 20 orang yang akan menempuh perjalanan darat dari Oksibil menuju Kiwirok dan akan dikawal aparat gabungan TNI-Polri.
"20 orang ini merupakan para pemuda dan pulang dengan berjalan kaki dari Oksibil. Nanti mereka akan bermalam di salah satu kampung dan besok baru lanjut ke Kiwirok," ujar Sembiring di Jayapura, pada Selasa (29/11/2022).
"Warga yang pulang ini juga dikawal oleh aparat gabungan TNI-Polri," sambungnya.
Nantinya, kata Sembiring, puluhan pemuda yang pulang ini bakal ditempatkan sementara di perumahan guru yang sudah disiapkan oleh aparat keamanan yang ada di Kiwirok.
"Tidak langsung ke rumah masing-masing, tapi mereka akan tinggal sementara di perumahan Guru sambil menunggu rumah-rumah mereka diperbaiki."
"Mereka ini juga akan membantu membangun kembali rumah maupun sarana prasarana yang sudah rusak bersama-sama dengan aparat keamanan yang ada di Kiwirok," jelasnya.
Pemulangan warga setelah klotter pertama akan kembali dilakukan.
Masyarakat akan dipulangkan menggunakan pesawat yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Ini khusus yang perempuan dan anak-anak. Saat ini kita tengah berkoordinasi dengan penerbangan dan memberikan jaminan bahwa mereka bisa masuk ke Kiwirok," katanya.
Sembiring menyebut, untuk memulihkan situasi di Kiwirok tidak hanya peran Pemda Pegunungan Bintang dan aparat keamanan saja, melainkan Pihak Pemerintah Provinsi Papua serta Pemerintah Pusat.
"Kita harap ada campur tangan lembaga terkait maupun pihak lain untuk membantu membangun kembali sarana dan prasarana di Kiwirok sehingga bisa pulih seperti sediakala,” unjarnya.
Terkait dengan keamanan masyarakat yang bakal kembali, kata Sembiring, pihaknya tetap bersinergi dengan kepolisian untuk memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat.
“Disamping itu, kami juga menghimbau kepada saudara saya Lamek Taplo untuk mendukung pemulangan masyarakat ke Kiwirok, sehingga mereka bisa menikmati suasana natal di kampung halaman mereka," pintanya.
Danrem Sembiring menambahkan, saat ini pihaknya tengah berkomunikasi untuk pembangunan BTS Bakti di Kiwirok, sehingga memudahkan masyarakat disana untuk berkomunikasi.
"Kita juga sementara berkomunikasi untuk pembangunan BTS Bhakti di Kiwirok. Ini akan memudahkan warga berkomunikasi dengan keluarga maupun kerabat diluar Kiwirok. Pembangunan BTS ini kami harapkan segera bisa terealisasi, kalau bisa sebelum akhir Desember sudah tersedia," tandasnya.
Sementara itu, Proses pemulangan puluhan warga ini dilepas langsung oleh Bupati Pegunungan Bintang, Yan Spei Bidana dan pimpinan Forkopimda Kabupaten Pegunungan Bintang, bertempat di Gereja GIDI Sion Oksibil, Kampung Mabillabol, Distrik Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Bupati pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa mekanisme awal keberangkatan pertama dari perwakilan pemuda guna melakukan pembersihan maupun penyiapan fasilitas yang ada.
“Kami sudah bekerja dalam pemulangan masyarakat, untuk fasilitas yang kurang kedepannya akan menyusul dan logistik selama beberapa bulan kedepan akan dibantu dari Pemda. Saya berharap untuk masyarakat maupun perangkat distrik harus segera kembali kesana,” katanya.
Pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja sehingga pemulangan masyarakat kembali ke Kiwirok dapat dilakukan pada hari ini.
“Terimakasih kepada TNI-Polri dan semua pihak sudah bekerja keras untuk memulangkan masyarakat saya. Sekarang mari kita bangun kembali Distrik Kiwirok,” pungkasnya.
(*)