3. Kakak calon pengantin mengutarakan keikhlasannya untuk bersedia dilangkahi. Kemudian calon pengantin mengucapkan terimakasih serta mendoakan sang kakak agar segera menemukan jodohnya untuk bias menyusul ke pelaminan kelak.
4. Calon pengantin menyerahkan plangkahan kepada sang kakak, dan meminta kesediaan sang kakak untuk tetap membimbingnya terus dalam menjalani kehidupan, dengan nasehat dan tuntunan yang benar.
5. Sang kakak memegang tebu wulung yang diikat dengan ingkung bakar sebagai tongkat simbolis untuk membimbing adiknya sambil berpegangan tangan dengan sang adik, lalu membimbing calon pengantin melangkahi tumpeng golong sebanyak tiga kali.
Tradisi langkahan ini tentu saja berbeda-beda pelaksanaannya sesuai adat istiadat daerah masing-masing.
(*)