Tapi sekarang, ruangan tersebut hanya dipakai untuk menampung 28 murid saja.
Kata Nurin, ruang kelas itu tidak banyak berubah. Hanya ada penyesuaian sedikit.
Misal dari papan tulis.
Dulu papan tulis kapur masih dipakai namun sekarang memakai white board.
Kipas angin juga berbeda.
Dulu hanya ada 1 besar berwarna putih dan diletakan di tengah ruangan kelas.
Kini, ada lebih kurang dua kipas angin di dalam ruangan kelas.
Mejanya tidak berubah. Mejanya masih kayu panjang dan bisa untuk dua kursi serta dilengkapi dengan dua rak di bawah.
Nurin mengatakan dulu posisi duduk siswa tidak menentu.
Bisa saja di depan, di tengah, atau bahkan di belakang.
"Tiap hari bergantian," tutur perempuan yang kini menjadi pustakawan SD Negeri 16 Kota Solo itu.
Nurin mengatakan atap ruang kelas itu sempat rusak lebih kurang tiga tahun lalu.
"Atapnya sempat roboh," katanya.
(*)
Source | : | Grid.ID,Tribun Solo |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar