Atas kasus tersebut Bupati Spen Yan Bidana pun mendesak aparat TNI Polri agar segera menangkap dan menindak para pelaku.
"Tindakan para pelaku sudah melanggar hukum. Jadi tangkap dan segera proses para pelaku itu secara hukum. Berikan hukum yang berat supaya ada efek jera."
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Pegunungan Bintang Papua, Spey Yan Bidana merespon kasus pembunuhan tiga tukang ojek di daerah itu.
Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw benar-benar marah.
Ia sangat murka sehingga mengecam tindakan KKB Papua yang suka main hakim sendiri, suka bunuh-bunuh orang yang tidak berdosa.
Amarah mantan Kapolda Papua itu mencuat pasca terjadinya tindakan pembunuhan oleh KKB Papua yang sampai saat ini terus saja terjadi di Tanah Papua.
Dikatakannya, saat ini pihaknya akan membersihkan kelompok yang selama ini selalu menghalang-halangi pelaksanaan pembangunan di seluruh Papua.
Khusus di Papua Barat, lanjut mantan kapolda papua ini, pihaknya sangat marah atas tindakan kelompok yang menghalangi pembangunan di Kabupaten Maybrat dan Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Pernyataan tegas Paulus Waterpauw disampaikan saat melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Manokwari, baru-baru ini.
"Saya sudah sampaikan kepada Kapolda Papua Barat agar kipas (tumpas) habis seluruh kelompok yang menghambat pertumbuhan di Maybrat dan Bintuni," tandas Paulus Waterpauw.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunPapua, 16 Desember 2022, disisi lain Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyinggung soal penanganan konflik di Papua dalam konferensi pers Catatan Akhir Tahun 2022.
Mahfud MD menyebutkan, penyelesaian konflik di Papua, utamanya soal aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), tidak bisa dilakukan dengan cara emosional dan sembarangan.
"Mari kita ini jangan terlalu emosional, jangan terlalu emosi. 'Pak kok tidak dibabat aja, kan gampang aja' bukan begitu caranya mengelola negara. Dibabat salah, tidak dibabat banyak masalah seperti ini," terang Mahfud, seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (15/12/2022).
Ia menegaskan bahwa penyelesaian konflik KKB Papua tidak bisa ditempuh dengan melakukan hal yang sama kepada kelompok tersebut.
Hal ini dilakukan pemerintah bukan karena takut.
Melainkan pemerintah menjunjung tinggi bahwa setiap nyawa manusia sangat berharga.
"Tapi mari kita pelan-pelan, kita menyelamatkan satu nyawa manusia itu sangat penting dilakukan," tuturnya.
"Kita ngerem karena ada saran dialog, jeda dulu jangan bertindak. Bukan soal kita takut atau apa, mana takut. Tapi menyelesaikan dengan mengingat setiap nyawa manusia itu berharga," tutup Mahfud.
(*)
Source | : | Pos-Kupang.com,TribunPapua.com |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar