Peristiwa itu, lanjut dia, menyebabkan 3 tukang ojek meninggal dunia dan 3 orang selamat.
"Keenam tukang ojek setiap hari berada di pangkalan ojek, dari video yang disebarkan terlihat KKB dengan kejam membunuh tukang ojek meski para korban sudah tidak berdaya," ujarnya, kepada Kompas.com, Selasa.
Ia menjelaskan, para korban merupakan masyarakat sipil asli Sulawesi Selatan yang merantau ke Papua untuk mencari nafkah.
Ditegaskan Kamal, korban bukanlah anggota intelijen dari Polri atau TNI.
"Para korban tersebut merupakan masyarakat sipil, bukan anggota intelijen dari TNI-Polri, hal ini dapat dicek ke aparat desa para korban di Sulsel," tuturnya.
Menurutnya, setiap OPM melakukan kekerasan terhadap masyarakat, akan diklaim bahwa korbannya adalah anggota intelijen TNI-Polri yang menyusup sebagai tukang bangunan, pekerja proyek, tukang ojek, tenaga medis, dan tenaga pendidik atau guru.
Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada kapan dan di mana saja.
"Kehadiran TNI-Polri tidak lain adalah untuk menciptakan rasa aman dan nyaman guna kelancaran kehidupan masyarakat dan pembangunan daerah di Papua," tandasnya.
(*)