Sejatinya, Ubud sempat steril gepeng.
Namun sejak wisatawan mulai ramai lagi berwisata di Ubud, para gepeng yang berasal dari Desa Munti Gunung, Kabupaten Karangasem itupun kembali membanjiri Ubud.
Kepala Dinas Satpol PP Gianyar, I Made Watha mengatakan, pihaknya telah menjaring 12 orang gepeng, dan menyerahkannya ke Dinas Sosial Gianyar untuk dipulangkan ke kampung halamannya.
"Hampir sebagian besar wajah lama, saya sampai hapal nama-nama mereka. Bahkan 12 dari gepeng itu, sebagian besar anak-anak," ujar pejabat asal Sukawati itu, Minggu 25 Desember 2022.
Seperti biasa, kata Watha, penertiban ini bukan karena berpenampilan tak enak dipandang. Namun penertiban ini karena para gepeng ini memaksa.
"Yang bersangkutan mengganggu ketertiban umum dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Ubud," ujarnya.
Kata Watha, perda yang dilanggar, perda 15 th 2015 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Hanya pihaknya tidak bisa menindak selain melakukan penertiban.
"Setelah kami amankan, kami serahkan ke dinsos, nanti dinsos yang melakukan pembinaan atau dikembalikan ke desanya," ujarnya.
Tetkait maraknya gepeng ini, kata Watha, belum bisa dipastikan penyebabnya lantaran banyak faktor yang mempengaruhi.
Pihaknya pun bersinergi dengan dengan aparat di desa seperti bimas, Babinsa dan desa adat setempat dengan melakukan patroli berkelanjutan.
"Kami selalu sinergi dengan pihak desa adat, bimas dan babinsa, untuk menjaga ketertiban umum khususnya daerah yang menjadi tempat mangkalnya gepeng," ujarnya.