Pihaknya mengaku telah menyiapkan sarana prasarana untuk mendukung pemulangan para pengungsi ke Maybrat.
"Kita dan pemerintah daerah mendukung semua untuk bisa kembali ke kampung halaman," tuturnya.
Daniel mengaku, untuk pengungsi yang sudah lebih dulu kembali hingga kini aktivitasnya selalu ditopang oleh petugas.
"Yang kembali sekarang mereka merasa selalu ditopang dan didukung baik dari segi keamanan bahkan kebutuhan lainnya," ucap Daniel.
"Untuk titik yang kami siagakan kurang lebih enam lokasi," katanya.
Pria asal Batak itu mengakui, masih ada beberapa warga sipil di sejumlah distrik pun belum kembali ke Maybrat.
"Mungkin karena mereka di lokasi pengungsi lagi punya aktivitas lain, sehingga kami harapkan saudara-saudara kita ini bisa segera kembali," pungkasnya.
Respons Pemerintah
Sebelumnya Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw, saat ditemui di Mapolda Papua Barat, mengakui masih masih ada pengungsi Maybrat yang belum kembali ke kampung halamannya.
"Saya dengar laporan ada upaya pengembalian pengungsi ke kampung masing-masing," ujar Waterpauw, kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat 23 Desember 2022.
Hanya saja, butuh penyesuaian setelah para pengungsi meninggalkan kampung lantaran terjadi pembantaian di Kisor.
"Kalau perbaikan rumah-rumah warga yang mengungsi tentu akan kita perbaiki tetap itu tanggung jawab kami," tuturnya.
"Kita minta agar pengungsi agar kembali ke Maybrat."
Pasalnya, situasi Maybrat saat ini telah dikendalikan oleh seluruh jajaran aparat TNI-Polri di wilayah tersebut.
Waterpauw berharap, kelompok yang ingin mengganggu keamanan terbuka kepada pemerintah daerah.
"Jangan hanya karena urusan proyek, malah buat ulah dan mengorbankan orang lain seperti pekerja jalan," pungkasnya.
(*)
Source | : | Pos-Kupang.com,TribunPapuaBarat.com |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar