Cairan dari makanan terutama diperoleh dari buah dan sayur, misalnya bayam dan semangka yang mengandung 90 persen air.
6. Terlalu banyak konsumsi karbohidrat
Karbohidrat merupakan makronutrien yang penting bagi tubuh karena dapat menghasilkan energi dalam jumlah besar.
Kendati demikian, mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat bisa memicu asam lambung, terutama jika tidak diimbangi dengan nutrisi lainnya.
Misalnya, kebiasaan makan mi dengan nasi, perkedel kentang dengan nasi, bubur ketan dengan roti.
Makanan yang mengandung banyak karbohidrat, sama seperti gula, akan menyebabkan gas dalam tubuh, dan mengakibatkan kembung.
7. Mengkonsumsi pengganti gula
Hati-hati dengan makanan instan yang memberi label "bebas gula".
Meski bebas gula juga akan menimbulkan reaksi gas di sistem pencernaan.
Alkohol gula, seperti xylitol, sorbitol, dan manitol adalah pemanis rendah kalori yang digunakan untuk membuat makanan bebas gula tertentu.
Meskipun rendah kalori, tetapi kandungan ini tetap memiliki beberapa efek samping dari gula.
Baca Juga: Hati-hati, Bahaya Makan Tomat Bisa Mengintai Penderita Asam Lambung Kronis, Ini Alasannya
Kandungan ini cenderung menimbulkan gas dan gejala usus lainnya karena tubuh tidak bisa dengan mudah menyerapnya.
8. Minum minuman bersoda
Minuman bersoda kerap jadi sajian pelepas dahaga favorit.
Gelembung soda yang mendesis karena dengan karbon dioksida kerap membuat peminumnya bersendawa.
Penting dicatat, setiap gas yang Anda sendawakan akan berakhir di usus dan menyebabkan kembung.
Seperti soda, bir berkarbonasi tetapi juga mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi dari biji-bijian yang digunakan untuk menyeduhnya.
Kedua jenis minuman ini bisa berpotensi menaikkan asam lambung Anda.
Baca Juga: Bijinya Jangan Ikut Dimakan, Ternyata Ini Aturan Mengonsumsi Mentimun untuk Obat Herbal Asam Lambung
(*)
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar