Menanggapi adanya doa tersebut, Buya Yahya menjelaskan inovasi ibadah yang sudah ditentukan bentuknya tidak boleh dilakukan.
"Biarpun Anda jago senam, tidak boleh rukuk ditambah dengan gerakan yang ada senamnya, karena sudah ditentukan," papar Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Namun ada ibadah yang dari Allah dibebaskan mutlak tidak diikat, boleh pilih dari yang diperkenankan misalnya perbanyak dzikir.
Allah tidak membatasi waktu dzikir, sepanjang napasmu masih berhembus maka perbanyaklah dzikir, shalawat, ini yang termasuk jihad memperbanyak atau melakukan perintah Nabi SAW. Adapun waktunya tidak terbatas, bisa pagi, siang, dan malam.
"Kata Allah mintalah kepadaku akan aku kasih, ada dzikir yang diajarkan Nabi SAW baca, tapi Anda bisa berdzikir sesuai yang Anda ingin, untuk benahi sandal pun Anda boleh minta kepada Allah," jelas Buya Yahya.
Macam-macam doa yang dipanjatkan kepada Allah adalah bebas sesuai hajat, yang tidak boleh adalah doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW namun diganti atau diubah sesuai keinginan.
Misalnya Anda minta anak enam, atau ingin punya rumah, tidak ada larangan untuk berdoa apapun, karena doa bebas, segala kebaikan boleh Anda minta.
"Jadi berdoa sendiri tidak bid'ah, tidak semua doa harus dari lafadz Nabi SAW, memang sudah disepakati umat muslim yang berdoa sesuai lafadz Nabi SAW lebih bagus," terang Buya Yahya.
Umat muslim yang berdoa dengan makna yang benar maka tidak dilarang. Dari masa ke masa ulama membuat doa. Para sahabat Nabi SAW, Sayyidina Abubakar Ash-Shidiq, Sayyidina Umar Bin Khattab pernah berdoa yang tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Soal doa akhir tahun dan awal tahun, Buya Yahya menjelaskan boleh dibaca dan mengimbau jangan mudah menyebut bid'ah.
"Jika berbeda pendapat jangan mudah untuk mencaci sesama muslim, itu adalah permasalahan di dalam hatinya, yang membid'ahkan doa itu kami jamin tak terlepas dari doa tambahan di dalam hidupnya," ucap Buya Yahya.