Gridhot.ID -Inilah profil Paulus Waterpauw yang tantang Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/Kasuari untuk tangkap KKB Papua Arnoldus Yancen Kocu.
Tantangan untuk tangkap komandan KKB Papua itu disampaikan Paulus Waterpauw saat menghadiri rilis tahunan di Polda Papua Barat, Kabupaten Manokwari.
Paulus Waterpauw sangat murka dan mengecam tindakan KKB Papua yang suka main hakim sendiri di Bumi Cendrawasih.
"Dari awal-awal saya tantang Kapolda dan Pangdam, saya bilang bawa itu Arnoldus Kocu (Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya)," tegas Paulus, kepada TribunPapuaBarat.com, Sabtu (31/12/2022).
Menurut Paulus, jika warga sipil hanya dikejar, berkelahi dan dipukul semua itu wajar-wajar saja.
"Tapi kalau sudah dicincang-cincang menurut saya itu biadab, saya tidak tahu mereka dapat teori dari mana," ucapnya.
Lebih lanjut, Penjabat Gubernur Papua Barat itu mengatakan bahwa penegakan hukum di Tanah Papua masih sangat diperlukan.
"Kalau upaya perjuangan itu lewat mekanisme maka kita siap rangkul dan bicara, tapi jangan aniaya orang yang tidak bersalah," ujar Paulus.
"Kalau tidak menganiaya orang dan memotong-motong maka saya masih bisa kompromi," pungkasnya.
Profil Paulus Waterpauw
Paulus Waterpauw adalah pensiunan jenderal polisi berpangkatKomjen.
Mantan Deputi Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ini dilantik menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat pada Kamis (12/5/2022).
Komjen Paulus Waterpauw menggantikan Dominggus Mandacan yang masa jabatannya berakhir.
1. Putra Papua
Mengutip Surya.co.id, Paulus lahir di Fakfak, Papua Barat pada 25 Oktober 1963.
Pada usia 10 tahun, Paulus pindah ke Surabaya.
Ia menempuh pendidikan Sekolah Dasar di YPK (Yayasan Pendidikan Kristen) Surabaya dan lulus pada 1977.
Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 6 Surabaya (1980) dan SMA Negeri 5 Surabaya (1983).
Iamenyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1987, lanjut ke Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian PTIK (1996), Sekolah Staf dan Pimpiman Polri (Sespim) tahun 2002 dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) tahun 2014.
Paulus diketahui merupakan rekan seangkatan Tito Karnavian di Akpol. Mereka sama-sama lulusan Akpol tahun 1987.
Jabatan terakhir Tito Karnavian di kepolisian, yakni Kapolri sebelum didapuk jadi Mendagri.
2. Rekam jejak
Lulus Sespim, Paulus kembali ke tanah kelahiran dan dipercaya menjabat sebagai Kapolres Mimika.
Dua tahun menjabat Kapolres Mimika, Paulus kemudian dipercaya menjabat sebagai Kapolresta Jayapura.
Sebelum menempati posisi sebagai Kapolda Sumatera Utara, Paulus menjabat sebagai Wakabaintelkam Polri.
Sesuai Surat Telegram Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian bernomor ST/1408/VI/2017, terhitung mulai 2 Juni 2017 Paulus menjabat sebagai Kepala Polda Sumatera Utara.
Setahun kemudian, Paulus dimuatasi dari jabatannya sebagai Kapolda Sumatera Utara.
Paulus dipindahkan ke Lembaga Pendidikan Polri untuk penugasan di Lembaga Pertahanan dan Keamanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia.
Pemindahan Paulus termaktub dalam Surat Telegram Kepala Kepolisian Republik Indonesia No: ST/ 2015/VIII/KEP/2018 tertanggal 13 Agustus 2018.
Dalam surat itu, ditulis pula posisi yang ditinggalkan Paulus akan ditempati Brigjen Pol Agus Andrianto (51) yang saat ini menjabat Wakapolda Sumut.
Berdasarkan surat telegram Kapolri Nomor: ST/2569/IX/KEP/2019 tertanggal Jumat 27 September 2019 yang ditandatangani AS SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri, Paulus ditunjuk menjadi Kapolda Papua.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Papua, Paulus merupakan mantan Analis Kebijakan Utama Bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri.
3. Riwayat Jabatan
- Pamapta Polresta Surabaya Timur Polda Jatim: 08-12-1987
- Wakasat Serse Polresta Surabaya Timur Polda Jatim: 27-12-1988
- Kanit Interkrim Sat IPP Polwiltabes Surabaya Polda Jatim: 12-12-1990
- Kasat Intelpam Polres Mojokerto Polda Jatim: 02-12-1992
- Kasat Ops Puskodalops Polda Kalteng: 27-12-1997
- Paban Muda Pada Paban IV/Kam Sintel Polri: 21-12-1998
- Kapolsek Metro Menteng Polres Metro Jakpus Polda Metro Jaya : 01-04-2000
- Kapuskodal Ops Polres Jakarta Pusat: 01-12-2000
- Wakapolres Tangerang Polda Metro Jaya: 05-09-2001
- Pamen Sespim Dediklat Polri: 08-05-2002
- Kapolres Mimika Polda Papua: 14-12-2002
- Kapolres Jayapura Kota Polda Papua: 21-10-2005
- Direskrim Polda Papua: 17-02-2006
- Penyidik Utama TK II Dit III/Kor dan WWC Bareskrim Polri: 13-02-2009
- Widyaiswara Madya Sespim Polri: 24-08-2010
- Widyaiswara Madya Sespim Polri: 29-09-2010
- Kapolda Papua
- Kabaintelkam Polri
- Deputi BNPP Kemendagri
Sebelumnya, sejumlah gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB Kodap IV Sorong Raya mengklaim telah menduduki Distrik Kumerkek, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Kejadian itu mencuat melalui video berdurasi 3.24 menit, Minggu (25/12/2022).
Dalam video itu, Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya Arnoldus Yancen Kocu mengaku telah menguasai Kumerkek.
"Kami sudah masuk di Kumerkek Ibukota Kabupaten Maybrat, kami siap perang," ujar Arnoldus.
Tak hanya itu, Arnoldus menyatakan diri siap menolak agenda kemanusiaan yang dilakukan oleh Komnas HAM di Maybrat.
"Ketika mereka turun maka kami siap tembak mati," tegasnya.
Terkait adanya klaim KKB menduduki Distrik Kumerkek, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga angkat bicara.
Daniel mengatakan klaim KKB itu bohong besar.
"Bohong besar itu," ungkap Daniel melalui pesan Whatsapp kepadaTribunPapuaBarat.com, Senin (26/12/2022).
(*)