"Untuk evakuasinya saya turun ke sumur menggunakan alat yaitu selang. Penggunaan selang itu spontan saja kebetulan ada di sekitar lokasi, untuk menyiram tanaman. Terus, dua senior saya yang menurunkan selang ke bawah. Terus saya menggunakan selang itu, memegang sambil memasukan kaki ke selang, bentuknya seperti huruf U," ungkapnya.
Saat sudah masuk ke dalam sumur, dia mengatakan, kondisi dalam sumur sangat gelap dan sempit.
Posisi anak berada di kedalam 6 meter, dan dalam kondisi tenggelam.
"Di bawah (sumur) gelap sekali, di situ lihat anaknya sudah tenggelam. Saya berhasil meraih bajunya, kemudian saya rangkul dengan menggendong anak itu. Anak itu sudah lemas," ujarnya.
Setelah berhasil menggendong korban, lanjutnya, selang pun langsung di tarik dari atas.
Sehingga, posisinya korban yang pertama sampai di atas permukaan.
"Proses evakuasinya dari masuk sampai berhasil ke luar sekitar 3 menitan,"tuturnya.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 5 Januari 2022, General Manajer PT. Taman Wisata Candi Borobudur (TWC) Jamaludin Mawardi melanjutkan, proses evakuasi korban juga turut dibantu oleh pengunjung dan tim dari TWC yang juga berada di lokasi.
"Bocah itu berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat, dalam waktu cepat. Kondisi tidak ditemukan luka berat atau kritis. Tindakan medis anak itu langsung dilarikan ke Puskesmas Borobudur, lalu ke RSUD Merah Putih untuk pemeriksaan lanjutan," ujar Jamal.
Hasil pemeriksaan dokter, kata Jamal, kesehatan anak cukup sehat tidak ditemukan luka-luka dan paru-paru juga normal. Anak itu pun diperbolehkan pulang, bahkan ingin kembali berwisata ke Candi Borobudur.
Menurutnya, sumur itu awalnya dibangun untuk menyuplai air ke toilet. Namun, sekarang sudah tidak dipakai karena sudah ada bunker di Bukit Dagi yang menyediakan air untuk toliet-toilet di Taman Wisata Candi Borobudur.