"Jadi hal ini menjadi satu kewaspadaan, 2023 memang prediksi dari lembaga global, mengenai dunia kurang menggembirakan. Tidak hanya inflasi dan kemungkinan resesi, kemungkinan juga ada masalah dengan di berbagai negara," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Namun kabar baiknya, Indonesia tidak termasuk sepertiga ekonomi dunia yang mengalami resesi.
"Kita tidak termasuk yang sepertiga, Insya Allah kita jaga terus," ucap Bendahara Negara dalam Acara Apresiasi Media, pada Jumat (6/1) dikutip dari YouTube Kemenkeu.
Optimisme itu terlihat dari realisasi pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III yang mencapai 5,72 persen secara tahunan dan berlanjut hingga periode tiga bulan terakhir tahun 2022. Angka itu jauh di atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global versi IMF.
Apalagi, Indonesia mendapat momen libur Natal dan Tahun Baru tanpa ada pembatasan kegiatan. Sehingga perputaran uang di masyarakat lebih besar dari akhir 2022.
Tapi, Indonesia juga punya ancaman yang bisa mengganggu perekonomian jika tidak ditangani dengan baik. Yakni kontelasi politik dalam negeri jelang Pemilu 2024 yang sudah terasa sejak tahun lalu.
"Dalam situasi agenda politik dalam negeri, situasi geopolitok dunia yang sangat dinamis dan tidak pasti, dan kita harus menjaga seluruh kemajuan dan momentum pemulihan," sebutnya.
(*)