Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Penuturan Lukas Enembe Sulit Dipahami, KPK Akan Gunakan Ahli Bahasa untuk Bantu Pemeriksaan, Firli Bahuri: Biar Perkara Cepat Selesai

Akhsan Erido Elezhar - Kamis, 12 Januari 2023 | 14:25
Ketua KPK Firli Bahuri (kiri) bersiap memberikan keterangan pers terkait penahanan tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua Lukas Enembe (kanan) di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Gubernur Papua Lukas Enembe menjalani pembantaran usai ditangkap di Distrik Abepura, Kota Jayapura pada Selasa (10/1/2023).
Kompas.com

Ketua KPK Firli Bahuri (kiri) bersiap memberikan keterangan pers terkait penahanan tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua Lukas Enembe (kanan) di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Gubernur Papua Lukas Enembe menjalani pembantaran usai ditangkap di Distrik Abepura, Kota Jayapura pada Selasa (10/1/2023).

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyatakan, pemeriksaan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe bisa dibantu dengan menghadirkan ahli bahasa maupun isyarat. Sebab, Lukas tampak kesulitan berbicara.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 11 Januari 2023, penuturannya sulit dipahami karena tidak terucap dengan jelas. Lukas kerap diterjemahkan juru bicaranya.

Pernyataan ini Firli sampaikan saat dimintai penjelasan terkait teknis pemeriksaan terhadap Lukas.

“Tentu ini kita akan menggunakan ahli. Ada ahli bahasa, ada ahli isyarat,” kata Firli dalam konferensi pers di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2023).

Firli mengatakan, pihaknya akan melakukan semua upaya yang perlu dilakukan agar perkara dugaan suap dan gratifikasi Lukas Enembe bisa diselesaikan dengan cepat.

“Dalam rangka mempercepat penyelesaian perkara,” kata Firli. Adapun Lukas ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek infrastruktur yang bersumber pada APBD Papua pada awal September 2022.

Akan tetapi, KPK kesulitan memeriksa Lukas karena ia terus mengaku sedang sakit. Di sisi lain, situasi sosial di Papua juga memanas.

Melalui kuasa hukumnya, Lukas meminta izin kepada KPK agar diizinkan menjalani pengobatan di Singapura.

Kemudian, Lukas ditangkap di salah satu rumah makan di Distrik Abepura, Jayapura, Papua pada Selasa (10/1/2023) siang waktu setempat.

Baca Juga: Primbon Jawa Menyebut Anda Akan Alami Kesedihan Mendalam hingga Segera Temui Keberuntungan, Simak 3 Arti Kedutan Area Kelopak Mata Kanan Bawah Berikut Ini

Source :Kompas.com Tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x