"Pada saat itu Ferry menyuruh mbaknya (petugas kebersihan) mundur, makanya mbaknya mundur, tapi sebelum mundur saya bilang 'Mbak tolong panggil polisi'," tutur Venna.
Tak hanya sampai di situ, Venna yang kembali ke kamar mencoba mengambil ponselnya kembali didorong Ferry.
Venna menatap mata Ferry dan mengingatkan dia memiliki keluarga.
"Di situ saya tatap matanya, saya bilang 'Inget Fer kamu punya ibu perempuan, kamu punya adik perempuan,' di situlah dia seperti tersadar, pupil matanya berubah," tutur Venna.
Lebih lanjut, Venna Melinda mengungkap dua hal yang menjadi pemicu pertengkaran antara ia dan Ferry Irawan yang juga berujung KDRT.
Dua pemicu itu adalah sikap cemburu Ferry Irawan dan urusan ranjang.
"Jadi sebetulnya tiga bulan terakhir saya memutuskan kembali ke dunia politik dan di situlah pemicu cemburunya berlebihan," kata Venna.
Kemudian soal urusan ranjang, Venna saat itu harus ke Tulungagung dan diganggu oleh Ferry.
Sepanjang perjalanan dari Jakarta menuju Kediri selama 12 jam, Ferry terus mengingatkan soal urusan ranjang.
"Diganggunya pada perjalanan Jakarta-Kediri 12 jam itu, memang dia sudah me-remind bahwa 'saya minta pacaran," ungkap Venna.
Venna pada saat itu sedang sakit asam lambung lantaran pernikahannya selama tiga bulan terakhir. Namun Ferry tetap saja menganggunya soal urusan ranjang.
"Sampai Kediri jam 10.00 (malam) saya ketiduran karena saya minum obat lambung, jam 03.00 (pagi) dia berusahalah untuk melakukan itu (hubungan suami istri), tapi saya kan enggak mau, saya tarik lagi karena saya capek, saya mau kerja besok," tutur Venna.
Venna pun mengaku dirinya berniat untuk melayangkan gugatan cerai terhadap Ferry Irawan. (*)
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar