Selain itu, Ratu Tisha dinilai sebagai sosok kunci Indonesia dinobatkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 2021.
Tetapi karena pandemi, FIFA telah memutuskan untuk mengundurkan Piala Dunia U-20 ke tahun 2023 di Indonesia.
Dilihat dari profilnya di berbagai sumber, pemilik nama lengkap Ratu Tisha Destria itu sudah berkecimpung dengan olahraga bola bundar sejak remaja.
Wanita yang lahir pada 30 Desember 1985 itu sudah menggemari sepak bola sejak ia duduk di bangku SMA.
Tak hanya sekadar suka, Ratu Tisha juga turut membangun dan jadi manajer tim sepak bola di sekolahnya.
Ketertarikannya semakin muncul kala ia mengikuti pertukaran antarbudaya AFS di Leipzig, Jerman.
Lulus dari SMA, Ratu Tisha memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan memgambil jurusan matematika.
Di ITB, Ratu Tisha juga pernah menjadi manajer di klub PS ITB.
Selain menjadi manjer, Ratu Tisha turut dalam mengurusi persiapan pertandingan, menyusun data klub, jadwal latihan, dan kalender pertandingan hingga PS ITB sempat melakukan promosi ke Divisi Utama pada masanya.
Menyelesaikan pendidikan di ITB tahun 2008, Ratu Tisha langsung menerima tawaran pekerjaan di jasa perminyakan Schlumberger.
Setelah empat tahun bekerja, Ratu Tisha memilih keluar dan fokus untuk membesarkan LabBola.
Source | : | TribunTimur,TribunJabar |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar