Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID - Sosok Ratu Tisha tengah menjadi perbicangan publik hingga menjadi trending topic di Twitter, Senin (16/1/2023).
Ratu Tisha ramai diperbincangkan setelah diketahui mendaftarkan diri sebagai calon Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Minggu (15/1/2023).
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJabar, 16 Januari 2023, Ratu Tisha terlihat didampingi oleh sejumlah pendukungnya saat menyerahkan berkas pendaftaran ke Kantor PSSI di GBK Arena.
Sebagai informasi, kini ada dua nama yang resmi menjadi calon Ketua Umum (Ketum) PSSI, yakni AA Lanyalla Mahmud Mattalitti dan Erick Thohir.
Ratu Tisha mengatakan dua sosok tersebut memiliki kelebihan dan pengalaman yang mumpuni di dunia sepak bola Tanah Air.
Tengah ramai diperbincangkan, lantas siapakah sosok Ratu Tisha Destria tersebut?
Sosok Ratu Tisha
Ratu Tisha merupakan mantan Sekretaris Jenderal PSSI yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal PSSI pada Senin (13/4/2020).
Diketahui Ratu Tisha menjabat sebagai Sekjen PSSI sejak 17 Juli 2017.
Ratu Tisha terpilih menjadi Sekjen PSSI pada era kepemimpinan Edy Rahmayadi.
Nama Ratu Tisha bahkan dinobatkan sebagai Sekjen PSSI perempuan pertama sekaligus termuda dalam sejarah.
Selain itu, Ratu Tisha dinilai sebagai sosok kunci Indonesia dinobatkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 2021.
Tetapi karena pandemi, FIFA telah memutuskan untuk mengundurkan Piala Dunia U-20 ke tahun 2023 di Indonesia.
Dilihat dari profilnya di berbagai sumber, pemilik nama lengkap Ratu Tisha Destria itu sudah berkecimpung dengan olahraga bola bundar sejak remaja.
Wanita yang lahir pada 30 Desember 1985 itu sudah menggemari sepak bola sejak ia duduk di bangku SMA.
Tak hanya sekadar suka, Ratu Tisha juga turut membangun dan jadi manajer tim sepak bola di sekolahnya.
Ketertarikannya semakin muncul kala ia mengikuti pertukaran antarbudaya AFS di Leipzig, Jerman.
Lulus dari SMA, Ratu Tisha memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan memgambil jurusan matematika.
Di ITB, Ratu Tisha juga pernah menjadi manajer di klub PS ITB.
Selain menjadi manjer, Ratu Tisha turut dalam mengurusi persiapan pertandingan, menyusun data klub, jadwal latihan, dan kalender pertandingan hingga PS ITB sempat melakukan promosi ke Divisi Utama pada masanya.
Menyelesaikan pendidikan di ITB tahun 2008, Ratu Tisha langsung menerima tawaran pekerjaan di jasa perminyakan Schlumberger.
Setelah empat tahun bekerja, Ratu Tisha memilih keluar dan fokus untuk membesarkan LabBola.
Ratu Tisha berperan sebagai CoFounder di LabBola yang bergerak di bidang statistik olahraga khususnya sepak bola.
LabBola menawarkan jasa penyediaan data statistik performa tim yang nantinya data tersebut akan digunakan untuk membantu tim dalam mengajukan proposal ke sponsor.
Ratu Tisha merupakan lulusan FIFA Master tahun 2013 silam.
Ia masuk di antara 28 peserta yang lolos dari 6.400 pendaftar.
Di FIFA Master, Ratu Tisha berhasil mendapat gelar Master of Art dan meraih peringkat tujuh.
Program FIFA Master diselenggarakan oleh International Centre for Sports Studies yang menggandeng beberapa universitas dan mempelajari tentang Sport Humanity, Manajemen Olahraga, dan Hukum Olahraga.
Pada 2016, Ratu Tisha pernah menjadi operator Turnamem Torabika Soccer Championship (TSC) yang menempatkannya di posisi Direktur Kompetisi dan Regulasi.
Atas peran inilah, Ratu Tisha berhasil mendapat kepercayaan dan hormat dari anggota asosiasi provinsi dan pengurusan klub Tanah Air.
Pada 2017, Ratu Tisha mengajukan diri menjadi salah satu calon sekjen PSSI saat Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020.
Ratu Tisha berhasil terpilih untuk menjadi Sekjen PSSI setelah mengikuti fit and proper test, atau tes uji kelayakan dan kepatutan.
Hal ini juga menjadikan Ratu Tisha sebagai perempuan pertama yang menjadi sekjen PSSI.
Ratu Tisha berhasil menyingkirkan 29 kandidat lainnya menggantikan Ade Wellington yang sebelumnya mundur dari jabatan tersebut.
Pada Juli 2019, Ratu Tisha menandatangani surat penundaan laga final leg kedua Piala Indonesia 2019 antara PSM Makassar vs Persija.
Keputusan Ratu Tisha untuk menunda laga yang akan diselenggarakan di Stadion Andi Mattalatta, Matoanging, Makassar ini menuai banyak protes di media sosial.
Atas dasar pertimbangan keamanan dan kenyamanan, Ratu Tisha memutuskan untuk menunda laga tersebut.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunTimur, 13 April 2020, Ratu Tisha mengawali kiprahnya di PSSI pada 2014 lewat Badan Tim Nasional.
Saat itu Ratu Tisha ditugasi untuk menyusun statistik dari penampilan timnas sebagai persiapan untuk menyambut Piala AFF.
Pada 2016, ia kemudian mengelola langsung kompetisi Indonesia Soccer Championship bersama PT Gelora Trisula Semesta selaku operator kompetisi.
ISC merupakan ajang yang digelar di tengah masa pembekuan PSSI saat itu.
Biodata:
Nama lengkap: Ratu Tisha Destria
Panggilan: Ratu Tisha
Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 30 Desember 1985
Instagaram: @ratu.tisha
Pendidikan:
SDN 02 Pagi Pesanggrahan, Jakarta
SMP 177 Jakarta
SMA 8 Jakarta
Jurusan Matematika, Institut Teknologi Bandung (ITB), 2008
Program Master, FIFA 2013-2015
Perjalanan Karier
Tim Manajerial Sepakbola SMA 8, Jakarta
Tim Manajerial Persatuan Sepak Bola ITB, Bandung
Pendiri LabBola, 2008
Direktur Kompetisi Torabika Soccer Championships, 2016
Direktur Kompetisi di PT Liga Indonesia Baru 2017.
Sekjen PSSI 2017-2020
(*)
Source | : | TribunTimur,TribunJabar |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar