Aji Yusman menceritakan saat itu sang istri diberikan obat penenang untuk sementara waktu.
Kendati demikian, Aji Yusman harus mengusahakan biaya untuk melakukan operasi caesar saat obat tersebut habis.
Pasalnya dokter tidak bisa memberikan obat tersebut untuk kedua kalinya.
"Tapi karena ini emergency, diberi obat penenang dan sebagainya. Sampai dokter bilang, kalau obat tersebut habis dokter tidak bisa memberikan yang kedua kali," ungkap Aji Yusman.
"Mampu atau nggak mampu harus segera dilakukan penanganan caesar," kata Aji Yusman.
Aji Yusman menambahkan jika tidak segera melakukan operasi caesar dapat berpengaruh ke organ-organ yang lainnya.
"Dokter ngomong nggak di depan istri agak sedikit menjauh. Itu bisa merembet ke organ lain, bisa membusuk ke organ lain,"tarang Aji Yusman.
Adi Yusman mengatakan jenazah sang anak masih berada di dalam kandungan istrinya di hari ketujuh meninggal dunia.
Dilansir dari Kompas.com, di hari ketujuh itu, Aji mendapat bantuan dari kerabatnya untuk sekedar bisa masuk ke salah satu rumah sakit di Jakarta.
Tapi, jenazah bayinya keluar secara normal tanpa operasi caesar di hari kedelapan.
"Setengah empat sore kita sampai (rumah sakit), gue enggak ketemu dokter Obgyn sampai jam 05.00 pagi besoknya, itu hanya bidan dan timnya," ujar Aji, dikutip dari YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.