GridHot.ID - Mantan artis Aji Yusman menceritakan ulang momen pilu kala sang anak meninggal dunia di dalam kandungan.
Dilansir dari Tribunnews.com, Aji Yusman menyebut saat itu dokter yang memeriksa kandungan istrinya sudah tak menemukan detak jantung sang janin.
Dokter kemudian memeriksa kepala sang janin yang ternyata sudahmembengkak.
"Kak ini aku tidak bisa menemukan denyut jantungnya. Terus disenter bagian kepalanya, ketika seseorang sudah meninggal dunia pembengkakan yang ada di otak itu membesar," cerita Aji Yusman dikutip dari kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Selasa (17/1/2023).
"Itu asumsi dokter lebih dari 70 persen makannya dokter langsung bilang Innalillahi wainnailaihi rojiun," lanjut Aji Yusman.
Meski kesedihan tengah menyelimutinya ditambah dengan kondisi keuangan yang sedang sulit, Aji Yusman harus terlihat tegar demi sang istri.
"Gue nggak boleh terlihat lemah, kalau gue lemah apa kabarnya kan," kata Aji Yusman.
Aji Yusman mengatakan istrinya sempat shock dan jatuh pingsan saat mengetahui janin yang dikandungnya telahm meninggal dunia.
"Istri langsung shock, keluar klinik jatuh pingsan. Bagusnya nggak di kamar mandi padahal dari kamar mandi," imbuh Aji Yusman.
Pria yang pernah jadi bintangsinetron Inikah Rasanya Cinta itu menceritakan, setelah itu tekanan darah sang istri cukup tinggi hingga membuatnya khawatir.
"Sekali tensi itu 225, tes kedua 228, sampai gue bilang stop lah dokter. Ini mengkhawatirkanku," ucap Aji Yusman.
Aji Yusman sempat menanyakan solusi terbaik kepada dokter mengenai penanganan terbaik untuk istrinya selain melalui operasi caesar.
Pasalnya saat itu Aji Yusman sedang mengalami kesulitan keuangan yang membuatnya tidak mampu membayar biaya untuk operasi caesar.
"Ada nggak ini penanganan selain caesar. yang harus dilakukan. Karena nggak ada kemampuan untuk melakukan caesar saat ini," kata Aji Yusman.
Namun dokter justru berkata tidak ada jalan lain selain melakukan operasi caesar.
Pasalnya kondisi tersebut sudah sangat berbahaya dan bisa membahayakan keselamatan sang istri.
"Nggak bisa bang. Kalau engga ini bahaya, nanti ibunya bisa ikut," papar Aji Yusman.
Priayang kini berusia 34 tahun itu terus berusaha mencari penanganan terbaik untuk sang istri.
Ia sempat berbicara dengan dokter yang menangani istrinya untuk memberinya waktu tiga sampai empat hari untuk mencari jalan keluar.
Pasalnya saat itu kondisi keuangan Aji Yusman sedang sulit.
"Akhirnya aku coba bicara sama dokter bahwa keadaan finansial dalam keadaan yang sangat-sangat tidak baik," ucap Aji Yusman.
"Ada nggak yang bisa menunjang dalam knowledge dokter, kasih nafas buat aku tiga atau empat hari untuk mencari jalan keluar," jelas Aji Yusman.
Aji Yusman menceritakan saat itu sang istri diberikan obat penenang untuk sementara waktu.
Kendati demikian, Aji Yusman harus mengusahakan biaya untuk melakukan operasi caesar saat obat tersebut habis.
Pasalnya dokter tidak bisa memberikan obat tersebut untuk kedua kalinya.
"Tapi karena ini emergency, diberi obat penenang dan sebagainya. Sampai dokter bilang, kalau obat tersebut habis dokter tidak bisa memberikan yang kedua kali," ungkap Aji Yusman.
"Mampu atau nggak mampu harus segera dilakukan penanganan caesar," kata Aji Yusman.
Aji Yusman menambahkan jika tidak segera melakukan operasi caesar dapat berpengaruh ke organ-organ yang lainnya.
"Dokter ngomong nggak di depan istri agak sedikit menjauh. Itu bisa merembet ke organ lain, bisa membusuk ke organ lain,"tarang Aji Yusman.
Adi Yusman mengatakan jenazah sang anak masih berada di dalam kandungan istrinya di hari ketujuh meninggal dunia.
Dilansir dari Kompas.com, di hari ketujuh itu, Aji mendapat bantuan dari kerabatnya untuk sekedar bisa masuk ke salah satu rumah sakit di Jakarta.
Tapi, jenazah bayinya keluar secara normal tanpa operasi caesar di hari kedelapan.
"Setengah empat sore kita sampai (rumah sakit), gue enggak ketemu dokter Obgyn sampai jam 05.00 pagi besoknya, itu hanya bidan dan timnya," ujar Aji, dikutip dari YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.
"Setengah enam (istri) mengeluarkan gerakan seperti orang mau melahirkan (bernapas dan mengejan), 'yank kamu kenapa?' 'Yank kayak mau lahir ini.' Begitu dicek udah pembukaan empat bro," lanjutnya.
Aji menceritakan seperti apa kondisi jenazah putrinya itu saat keluar secara normal.
"Setengah tujuh keluar, kayak bentuk paket, Masya Allah rapi, enggak bau, enggak ada darah muncrat bagaimana, kayak paket," tutur Aji.
"Di dalam ketuban dan ketubannya enggak pecah, kayak dikeluarin 'plek', bahkan istri enggak tahu itu keluar jenazah anak kami. (Usia) masuk ke tujuh," sambungnya.
Kondisi fisik jenazah putrinya yang masuk usia tujuh bulan itu juga tampak lengkap.
"Lengkap, enggak ada yang kurang, jari kanan kiri lima, kaki kanan kiri lima, telinga lengkap, mata sudah melek, hidung mancung, kulitnya pun seger," tutur Aji. (*)