"Berdasarkan hasil klarifikasi dari sejumlah warga bahwa yang tampil pada akun TikTok tersebut tanpa ada paksaan dan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari gift (hadiah) yang diberikan oleh penonton dengan kesepakatan bagi hasil dengan pengelola akun TikTok," kata Artanto.
Meski begitu, Polda NTB tetap menyelidiki kasus itu demi terciptanya ketertiban dan keamanan di wilayah tersebut.
"Hal ini dapat menimbulkan kegaduhan dan salah persepsi dari warga sehingga dapat mengganggu kamtibmas," kata Artanto.
Artanto berharap warga lebih cerdas dalam menggunakan media sosial sehingga tidak menimbulkan kegaduhan.
Dilansir dari tribunnewsbogor.com, akhirnya orang yang membuat konten ' ngemis online' muncul di media.
Sosok tersebut adalah Sultan Akhyar, pria berusia 29 tahun itu tampak bangga menceritakan pembuatan konten mandi lumpur yang ia rancang.
Sultan nyatanya tahu bahwa konten buatannya belakangan menuai hujatan.
Karenanya, Sultan pun mengklarifikasi perihal tudingan membuat konten ' ngemis online' tersebut di televisi.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan pagi-pagi ambyar Trans TV, Sultan bercerita panjang lebar.
Sambil membawa nenek Raimin, Sultan menyebut bahwa dirinya tidak pernah memaksa sang nenek untuk ikut membuat konten mandi lumpur dengannya.
Sultan pun mengungkap awal mula dirinya membuat konten lansia mandi lumpur.