GridHot.ID - Setiap orang tentu nantinya akan menemui kematian.
Diketahui jika dalam Islam, jasad orang yang telah meninggal harus segera dimakamkan.
Namun, bagaimana bila terjadi suatu dan lain hal yang menyebabkan tertundanya pemakaman?
Melansir banjarmasinpost.co.id, ditinggal pergi orang yang dikasihi untuk selamanya tak jarang meninggalkan luka mendalam, namun hendaknya tidak larut dalam kesedihan berkepanjangan.
Adanya kematian seseorang menjadi gambaran diri masing-masing kelak juga akan mendapati ajal tiba.
Ustadz Abdul Somad menceritakan Nabi Muhammad SAW memiliki anak bernama Ibrahim dan meninggal umur 18 bulan, lalu meneteslah air mata Nabi SAW.
"Seorang sahabat bertanya apakah engkau tak ridho anakmu meninggal? Nabi SAW menjawab aku ridho, air mata yang keluar adalah bentuk kasih sayang," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Faishol Ahmad.
Ustadz Abdul Somad pun mengimbau jika sekadar menangis terutama Ibu-ibu yang kehilangan anak atau keluarganya maka sebaiknya tak dilarang.
Yang tidak boleh adalah menangis sambil meratap, mengamuk dan melakukan hal-hal yang dilarang dalam syariat.
"Selama lidah tidak bergerak, tangan tak bergerak, boleh menangis, namun jika disertai ucapan yang buruk atau menyiksa diri sendiri dengan tangan misal menjambak rambut, memukul-mukul tubuh maka tak boleh," papar Ustadz Abdul Somad.
Cara menghilangkan kesedihan, Ustadz Abdul Somad mengingatkan kembal kepada Allah SWT, yakni dengan membaca Alquran.
Baca Juga: Rasulullah Mengancam Pelaku Flexing di Hari Kiamat, Begini Hukum Pamer Harta Menurut Pandangan Islam