Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa peningkatan asupan beberapa vitamin B dikaitkan dengan penurunan risiko esofagitis refluks, suatu kondisi yang ditandai dengan peradangan di kerongkongan yang sering disebabkan oleh refluks asam.
Terlebih lagi, asupan folat dan vitamin B6 yang lebih besar dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kerongkongan dan kondisi yang disebut kerongkongan Barrett, keduanya merupakan potensi komplikasi GERD jangka panjang.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi bagaimana vitamin B dapat mempengaruhi gejala refluks asam bila digunakan sendiri.
2. Betaine HCl dengan pepsin
Betaine hydrochloride (HCl) adalah senyawa yang digunakan untuk meningkatkan asam lambung.
Kadar asam lambung yang rendah dapat memperlambat pencernaan dan penyerapan nutrisi, serta menyebabkan berbagai efek samping, termasuk mulas, sakit perut, dan asam lambung tinggi.
Satu studi pada 6 orang dengan kadar asam lambung rendah menunjukkan bahwa mengonsumsi 1500 mg betaine HCl meningkatkan keasaman lambung.
Betaine hidroklorida juga dipasangkan dengan pepsin di banyak suplemen.
Pepsin adalah enzim pencernaan dalam asam lambung yang memecah protein menjadi unit yang lebih kecil.
Meskipun demikian, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyimpulkan bahwa saat ini tidak ada cukup bukti untuk memastikan keefektifan betaine HCl atau pepsin dalam meningkatkan keasaman lambung.
Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut tentang apakah betaine HCl dengan pepsin mungkin bermanfaat untuk mengobati refluks asam diperlukan.