"Dari hasil keterangan yang bersangkutan, sementara memang membeli senjata itu untuk dikirim ke Papua lewat jalur darat," ucap Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri, Irjen Pol Khrisna Murti.
Sekilas Tentang Anton Gobay
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Parsetyo mengatakan bahwa Anton Gobay diketahui menempuh pendidikan penerbangan selama tiga tahun di perusahaan Asia Aviation Academy (AAA).
“AG pernah mengenyam pendidikan penerbang di perusahaan Asia Aviation Academy (AAA) dari tahun 2015 dan lulus tahun 2018,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, dikutip dari Tribun-Papua.com, Kamis (12/1/2023) lalu.
Namun, setelah lulus dari sekolah penerbangan tersebut, kegiatan Anton masin belum bisa diketahui.
Menurut Dedi, identitas Anton mulai diketahui saat pernah bekerja di salah satu perusahaan maskapai setelah ditangkap kepolisian Filipina.
“Sampai dengan tertangkapnya baru ditemukan adanya ID bahwa AG pernah bekerja di perusahan maskapai Topflite,” tuturnya.
Anton Gobay juga diketahui merupakan anggota dari Benny Wenda dari West Papua Army.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (Komnas TPNPB-OPM), Sebby Sambom.
“Anton Gobay bukan bagian dari anggota kami. Dia bagian dari milisi-milisi tandingan yang mau saingi kami. Dia anggota Benny Wenda dari West Papua Army,” kata dia.
Dilansir dari wartakotalive.com, menanggapi kasus pengiriman Senjata Api (Senpi) ilegal ke Papua dari Filipina, Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti, menilai kerjasama serupa tidak hanya pertama kali terjadi.