Pada saat itu pula, sebelum adzan dikumandangkan, Oded diumumkan oleh panitia shalat Jumat sebagai khatib atau orang yang akan menyampaikan khutbah Jumat.
Saat Oded memulai shalat sunnahnya, setelah kalimat takbir terucap dari mulutnya dan tangannya terangkat sebagai pertanda rakaat pertama, tiba-tiba tubuh orang nomor satu di Kota Bandung itu sempoyongan dan ambruk.
Namun, dengan sigap Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan (Kesra) Setda Kota Bandung, Momon Ahmad Imron memeluk tubuh Oded yang sudah tidak sadarkan diri.
"Setelah takbir rakaat pertama, beliau mulai sempoyongan, kemudian tertangkap sama kepala bagian kesra. Secara reflek kami langsung menghubungi Dinkes Kota Bandung untuk meminta ambulans segera. Dan karena yang terdekat RS Muhammadiyah, kami mohon bantuan kesana dan tidak berselang lama beliau langsung dibawa ke IGD," ucap dia.
Andre tak lepas tanggungjawab, sebagai ajudan, dia terus setia menemani pimpinannya hingga penanganan medis oleh dokter di Instalasi Gawat Darurat RS Muhammadiyah.
Takdir berkata lain, nyawa Oded tidak tertolong meski sejumlah penanganan medis telah dilakukan secara maksimal.
"Usaha dokter di IGD RS Muhammadiyah sudah sangat maksimal. Kami sangat berterima kasih. Waktu itu, dokter bilang kepada saya untuk mengikhlaskan beliau. Bapak sudah enggak ada (meninggal dunia)," ungkap dia.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Oded M Danial dinyatakan meninggal dunia oleh pihak RS Muhammadiyah Bandung sebelum menjalankan ibadah shalat Jumat, (10/12/2021).
"Beliau dinyatakan tidak ada respons dan dinyatakan meninggal dunia pukul 11.55 WIB setelah menjalankan shalat sunnah," kata Kautsar Boesoerie, Direktur Utama RS Muhammadiyah Bandung kepada wartawan, Jumat siang.
Diagnosa awal yang dilakukan oleh pihak RS Muhamadiyah Bandung, Oded diduga meninggal akibat serangan jantung.