"Tapi Nono tolak dan Nono bilang mau menciptakan kereta api cepat dan pesawat tercepat saja," ungkap Nuryati.
Karena menolak hadiah mobil, Nono pun diberi bonus oleh Astra menginap di hotel selama tiga hari dan berjalan-jalan keliling Jakarta.
Nuryati dan putranya sempat mengunjungi beberapa tempat, salah satunya monas.
Sebelumnya, sang ibu juga mengungkapkan bahwa Nono sempat menolak hadiah laptop dari Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.
Nono memilih mendapatkan beasiswa daripada menerima laptop dari sang menteri.
"Iya, Nono pilih beasiswa dan bola dari Pak Menteri," ungkap Nuryati.
Setelah menghadiri sejumlah undangan di Jakarta dan bertemu dengan Menteri Nadiem, Nuryati mengaku, dia dan Nono akan kembali ke Kupang pada Senin (30/1/2023) pagi.
Nono menerima penghargaan juara 1 kompetisi sempoa dunia.
Bocah kelas 2 Sekolah Dasar (SD) asal Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut mendapatkan piala, sertifikat, dan hadiah uang tunai sebesar 200 Dollar AS.
Penghargaan itu diserahkan oleh Juli Agustar Djonli selaku Founder Abacus Brain GYM (ABG) Amerika Serikat.
Prestasi Nono diapresiasi oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
“Walau di luar sana kita masih dianggap provinsi miskin, tapi kita patut berbangga karena bisa melahirkan anak yang sangat berprestasi di kancah internasional, seorang juara dunia dalam diri Nono,” kata Viktor bangga. (*)
Source | : | Tribun-Bali.com,TribunJateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar