GridHot.ID - Kasus tabrak lari mahasiswi asal Cianjur, Jawa Barat terus mendapat sorotan.
Insiden nahas itu terjadi lebih dari sepekan lalu, yakni pada Jumat (20/1/2023) di Kampung Sabandar, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur dan menewaskan, Selvi Amelia Nuraini (19).
Polisi telah menetapkan sopir mobil Audi A6 berinisial SG sebagai tersangka dalam kasus dugaan tabrak lari ini.
Sementara itu, seluruh keterangan Nur (23), penumpang mobil sedan Audi A6 yang diduga menabrak mahasiswi Cianjur, Selvi Amelia Nuraini, dibantah kepolisian.
Melansir Kompas TV, salah satu orang yang mengaku penumpang mobil A8 Nur Mengaku bahwa di dalam mobil ada empat orang penumpang yakni dirinya supir, baby suster dan anak balitanya.
Diketahui mobil Audi A8 merupakan mobil yang diduga menabrak seorang mahasiswa hingga tewas di jalan raya Cianjur-Bandung, Cianjur, Jawa Barat.
Diketahui, kini sopir audi telah menjadi tersangka dan dalam proses pemeriksaan.
Nur menjelaskan bahwa ia berada dalam iring-iringan Polda Metro Jaya yang akan menuju TKP Pembunuhan Berantai Wowon CS di Kecamatan Ciranjang.
Ia masuk rombongan setelah diijinkan oleh sang suami saat ia akan pulang ke Bandung.
Karena posisi tujuan satu arah, Nur diijinkan masuk dalam rombongan agar perjalan untuk pulang tidak terhambat.
Nur juga mengungkap bahwa mobil sedan mewah itu adalah milik suaminya karena mobilnya saat itu sedang berada di bengkel untuk perbaikan.
Terkait plat nomer yang diduga palsu, Nur sama sekali tidak mengetahui karena ia baru memakai mobil sedan audi tersebut hanya tiga kali.
Dilansir dari tribunjabar.id, Nur (23) yang berada di dalam mobil Audi A6 yang diduga menabrak Selvi Amalia Nuraeni hingga meninggal di Cianjur, bukan istri polisi.
Hal itu dikatakan Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan.
Sebelumnya, saat berbicara kepada wartawan, Nur mengaku sebagai istri polisi.
Saat kejadian, dia mengaku mendapat izin masuk dalam iring-iringan kendaraan polisi atas izin suaminya.
Doni mengatakan, Nur merupakan majikan dari tersangka Sugeng yang saat kecelakaan terjadi duduk di bangku depan sebelah kiri mobil Audi A6 warna hitam.
"Nur bukan merupakan istri dari seorang anggota polisi yang tengah bertugas melakukan pengembangan kasus pembunuhan berantai Wowon Cs," kata Doni pada wartawan, Minggu (29/1/2023).
Saat kecelakaan terjadi, lanjut dia, Nur berada di dalam mobil Audi A6 bersama tersangka.
Nur bukan istri anggota polisi, namun hanya teman dekat.
"Penumpang itu bukan istri dari anggota, tapi teman yang kenal dengan salah satu anggota polisi," ucapmya.
Doni mengatakan, Nur memerintahkan Sugeng masuk iring-iringan kendaraaan kepolisian yang akan menuju ke TKP pembunuhan berantai Wowon Cs.
"Mobil Audi hitam ini masuk rangkaian rombongan patwal karena pengemudi merasa majikannya kenal dengan seorang anggota polisi yang ada di rombongan tersebut. Makanya, tersangka ini langsung masuk rangkaian tanpa izin," katanya.
Selain itu, Doni membantah terkait keterangan Nur yang menyebutkan mobil Audi A6 tersebut milik suaminya yang juga anggota polisi.
Sebelumnya diberitakan, Nur mengungkapkan mobil Audi A6 warna hitam itu merupakan milik suaminya yang merupakan seorang perwira polisi yang ada di dalam salah satu mobil di iring-iringan kendaraan tersebut.
"Saya menggunakan mobil tersebut karena disuruh oleh suami saya. Karena, mobil yang biasa saya gunakan masih di bengkel," kata Nur kepada wartawan di Jalan Raya Bandung, Jumat (27/1/2023).
Mobil tersebut, lanjut dia, baru digunakan tiga kali, karena mobil yang sering digunakannya sedang diperbaiki.
Selain itu, dia mengaku sengaja datang ke Cianjur karena sudah janjian untuk bertemu karena suaminya menginap di kawasan Puncak, Cipanas.
"Saya sudah janjian, saya nyusul dari Jakarta menuju Puncak. Saya teleponan sama suami. Pertama kan ketemu di tempat makan Alam Sunda, saya telepon suami saya kalau saya sudah sampai. Lalu tidak lama di situ suami saya iring-iringan, lalu saya teleponan sama suami saya, (diminta) ikut. Ya, sudah iya ikut, tutup jendelanya," ujarnya.
Nur mengatakan, atas izin dari suaminya, mobil yang ditumpanginya ikut dalam iring-iringan rombongan Polda Metro Jaya yang akan melakukan pengembangan kasus pembunuhan yang dilakukan Wowon CS di Ciranjang.
"Saya ikut iring-iringan di belakang atas izin dari suami saya, jadi bukan kendaraan yang sengaja masuk atau menerobos rombongan," katanya.
Selain itu, Nur mengaku tidak mengetahui secara pasti terkait dengan mobil tersebut.
"Mobil itu punya suami, jadi saya tidak tahu-menahu. Waktu itu saya dipinjemin mobil itu karena mobil saya lagi di bengkel. Kalau untuk pelat nomor mobilnya gimana itu saya enggak tahu sama sekali. Yang tahu suami saya," katanya. (*)