Kala itu Dwi dan suaminya langsung berangkat ke rumah sakit melihat jenazah Hasya.
Dwi juga bercerita saat itu sempat bertemu dengan penabrak Hasya yang tak lain purnawirawan Polri.
"Si bapak itu sedang duduk, dia langsung berdiri langsung begini 'Saya yang nabrak, saya yang lindes anak bapak, bapak mau apa'," tutur penabrak saat itu kepada suami Dwi.
Mendengar ucapan dari penabrak, sontak ayah Hasya bak tersulut api.
"Suami saya udah mau mukul, tapi di situ sudah sangat ramai ada polisi juga dilerai. Di situ saya denger ada temennya yang bilang 'Bapak yang tadi ceritanya gak bener, saya berani bersumpah',"
"Terus suami saya lebih panik lagi, akhirnya mau bikin laporan polisi," kata Dwi.
Singkat cerita, Dwi dan suami menyetujui jenazah anaknya harus divisum di RS Fatmawati.
Dwi kemudian menceritakan proses visum anaknya.
Ia bahkan mengaku sempat melihat bekas ban di perut anaknya.
"Semua baju Hasya dibuka secara normal tidak digunting tinggal daleman aja yang gak dibuka, di situ kami lihat betapa bersihnya anak kami, maksudnya tidak ada luka berarti sedikit pun,"
"Bersih tak ada luka, tapi di situ saya lihat ada bekas roda Pajero di perut Hasya," kata Dwi.