Terkadang maag disebabkan oleh kondisi lain, seperti:
- Radang lambung (gastritis)
- Tukak lambung
- Penyakit celiac batu empedu
- Sembelit Peradangan pankreas (pankreatitis)
- Kanker perut
- Penyumbatan usus
- Berkurangnya aliran darah di usus (iskemia usus)
- Diabetes
- Penyakit tiroid
- Kehamilan.
Gejala maag antara lain:
- Rasa asam di mulut
- Kembung
- Rasa terbakar atau nyeri di perut atau perut bagian atas
- Bersendawa
- Suara gemericik di perut
- Mual atau muntah.
Pastikan untuk tidak melewati waktu sahur
Menjalani puasa saat asam lambung naik bisa menjadi sumber kekacauan hari Anda. Untuk menghindarinya, Anda harus makan ketika sahur. Melewatkan makan sahur bisa memperparah asam lambung Anda di siang hari, sebab perut kosong selama seharian. Tak hanya menjadi ‘bekal’ dari puasa, makanan yang masuk ke dalam perut Anda saat sahur juga dapat mencegah asam lambung naik ke tenggorokan.
Segera berbuka ketika sudah waktunya
Setelah tidak makan dan minum selama kurang lebih 12 jam, perut Anda yang kosong tersebut harus segera diisi dengan makanan. Jangan menunda-nunda untuk mengisi perut Anda saat berbuka. Perut butuh mencerna makanan, sehingga asam lambung yang diproduksi bisa langsung digunakan untuk memecah makanan yang masuk.
Makan dengan perlahan
Salah satu hal yang harus diingat bila menjalani puasa saat asam lambung naik adalah makan dengan pelan-pelan. Boleh saja lapar saat berbuka puasa, tapi jangan mengikuti nafsu Anda untuk makan terlalu lahap tanpa dikunyah dengan baik. Makanan yang tidak dikunyah dengan benar, malah akan memicu asam lambung meningkat. Oleh sebab itu, makanlah dengan perlahan, nikmati makanan Anda, dan Anda pun tidak akan merasakan sakit akibat asam lambung naik.
Makan dengan porsi kecil