Hanya setelah status Kim Jong-Un sebagai pemimpin masa depan dikukuhkan, dia disebut sebagai 'Kamerad yang dihormati'.
Sejak didirikan, Korea Utara telah diperintah oleh tiga generasi keluarga Kim.
Warganya diberitahu bahwa keluarga tersebut berasal dari garis keturunan suci, artinya hanya mereka yang dapat memimpin negara.
Kim Jong Un akan ingin mempertahankan kekuasaan keluarganya dan menyerahkan tampuk kepemimpinan ke generasi keempat.
Namun, Korea Utara tidak pernah dipimpin oleh seorang wanita, meskipun memiliki beberapa wanita ada di jabatan tinggi.
James Fretwell, seorang analis untuk platform pemantauan Korea Utara NK News, tidak menganggap hal ini tidak dapat diatasi.
"Sementara Korea Utara adalah masyarakat yang didominasi laki-laki, itu juga merupakan masyarakat yang didominasi keluarga Kim," ujar Fretwell.
"Lebih dari segalanya, garis keturunannya akan menjadikannya calon pemimpin potensial. Akan lebih mengejutkan jika seseorang di luar keluarga Kim yang berkuasa, pria atau wanita, berhasil mengambil posisi teratas."
Konon, untuk menempatkan seorang wanita di posisi paling atas akan membutuhkan usaha agar dia benar-benar diterima oleh rakyat, militer, dan kelompok elite.
Tempat Kim Ju Ae sebagai pemimpin Korea Utara berikutnya jauh dari kepastian, tetapi dengan setiap kemunculannya, tampaknya lebih masuk akal.
Sementara itu, dikutip GridHot dari tribuntoraja.com, diberitakan sebelumnya, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dan putrinya melakukan tur ke barak perwira militer sebagai bagian dari acara memperingati 75 tahun berdirinya angkatan bersenjata negara tersebut.