Orang-orang yang berada di situ terlihat membacakan doa-doa.
Berdasarkan informasi dari warga setempat, orang-orang dalam video tersebut adalah kelompok yang dipimpin oleh warga Desa Cibugel bernama Aliyudin.
Menanggapi video yang beredar, Camat Cisoka Encep Sahayat mengatakan bahwa pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) telah bertemu dengan Aliyudin.
Encep berujar, ritual yang dilakukan Aliyudin dan kelompoknya tidak sesuai dengan kaidah Islam.
"Kami dari Forkopimcam dan Koramil, Polsek, serta MUI telah melakukan rapat koordinasi dengan pemilik atau pemimpin tempat ritual itu, Aliyudin.
Hasilnya, ritual itu tidak sesuai dengan kaidah Islam," ujar Encep saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2023).
Encep menjelaskan, pihaknya pun telah mendatangi kediaman Aliyudin yang digunakan sebagai tempat ritual menyimpang tersebut.
Menurut dia, makam dalam video yang beredar bukan makam sungguhan, melainkan hanya buatan.
"Betul di situ ada makam, namun dipastikan itu bukan makam sungguhan.
Itu buatan sendiri dari Aliyudin dan setelah itu, mereka pun melakukan pembongkaran," jelas Encep.
Terkait video tersebut, beredar isu di tengah warga setempat bahwa para peziarah yang ingin turut serta dalam ritual sesat itu harus dijilat terlebih dahulu oleh seekor anjing.